Gomble Games: Sulap Game Hyper-Casual Menjadi Pintu Masuk Web3
Game Kasual sebagai Jembatan Implementasi Teknologi
Laporan ini ditulis oleh Tiger Research, menganalisis strategi Gomble Games dalam mendorong adopsi massal Web3 melalui game kasual.
TL;DR
Web3 masih menghadapi tantangan dalam mencapai adopsi massal. Fenomena memecoin menunjukkan bahwa elemen hiburan dapat menarik perhatian publik, namun daya tarik ini sering kali bersifat sementara karena didorong oleh spekulasi. Meskipun demikian, hiburan tetap menjadi jalur efektif untuk menarik pengguna baru. Dalam berbagai transisi teknologi sebelumnya, game kasual telah terbukti mampu memperkenalkan teknologi baru kepada khalayak luas.
Gomble Games memanfaatkan pendekatan ini secara strategis. Dengan fokus pada pengalaman bermain yang menyenangkan, mereka mengintegrasikan elemen Web3 ke dalam gameplay tanpa menciptakan hambatan tambahan bagi pengguna. Melalui game kasual seperti Eggdrop, Gomble Games berhasil mengakuisisi pengguna secara cepat dan menunjukkan kapasitasnya sebagai pengembang game Web3 yang adaptif.
Saat ini, Gomble Games berkembang menjadi ekosistem penuh melalui inisiatif seperti GOMBLE SQUAD, GOMBLE BUILDERS, dan sistem reward berbasis token. Struktur ini tidak hanya menawarkan insentif ekonomi yang konkret bagi pengguna Web3, tetapi juga menyediakan pintu masuk yang mudah bagi pengguna Web2 untuk bertransisi ke ekosistem Web3 tanpa hambatan teknis yang kompleks.
1. Jalan Nan Panjang Menuju Adopsi Massal Web3
Adopsi masif tetap menjadi misi utama dalam industri Web3, namun diketahui hingga kini pertumbuhan pengguna aktif masih stagnan. Terobosan teknologi seperti account abstraction dan peningkatan kecepatan transaksi memang mengurangi sejumlah hambatan, tetapi belum cukup untuk mendorong lonjakan partisipasi.
Gelombang memecoin seperti $Chillguy dan $Trump sempat menarik minat publik, namun didominasi oleh motif spekulatif. Data on-chain dari Moonshot menunjukkan bahwa banyak investor $Trump mengalami kerugian dan berhenti berpartisipasi tak lama setelah pembelian awal, baik dengan hanya sebagai hold token maupun meninggalkan ekosistem sepenuhnya. Pola ini tidak berkontribusi pada pertumbuhan jangka panjang dan justru berisiko memperburuk persepsi publik terhadap Web3.
Untuk mencapai adopsi massal yang berkelanjutan, industri harus mengalihkan fokus dari spekulasi menuju penciptaan nilai nyata bagi pengguna. Keterlibatan aktif hanya akan tumbuh jika partisipasi menawarkan manfaat yang konsisten dan relevan diluar potensi keuntungan finansial jangka pendek.
2. Game Kasual: Gerbang Menuju Teknologi
Game telah lama menjadi penggerak utama dalam sebuah masa adopsi teknologi baru. Di era PC, Game Multi-User Dungeon (MUD) mengenalkan pengguna pada interface jaringan yang kompleks melalui pengalaman bermain.
Di era smartphone, game kasual seperti Fruit Ninja, Temple Run, dan Angry Birds memperkenalkan fitur-fitur seperti touch screen dan sensor giroskop secara intuitif, tanpa perlu penjelasan teknis. Demikian pula, Pokémon Go memperkenalkan augmented reality ke khalayak luas dengan cara yang menyenangkan dan mudah diakses.
Game kasual efektif menyederhanakan teknologi kompleks dan menawarkan pengalaman interaktif sebagai “tutorial” alami. Prinsip ini kini juga berlaku untuk Web3. Game kasual memberikan titik masuk yang minim hambatan, memungkinkan pengguna mengeksplorasi ekosistem Web3 dengan risiko rendah. Sesi bermain yang ringan dan mekanisme sederhana menciptakan pengalaman onboarding yang lebih inklusif.
Sebaliknya, memecoin memang mudah diakses, tetapi cenderung bersifat spekulatif dan tidak mendorong keterlibatan jangka panjang. Game Web3 yang kompleks menawarkan kedalaman, namun onboarding yang berat dan waktu bermain yang panjang membuatnya sulit diadopsi secara luas.
Game kasual bisa dikatakan dapat mengisi celah ini. Mereka memadukan aksesibilitas dengan keterlibatan yang berkelanjutan dan menjadikannya jalur yang praktis, serta dapat diskalakan untuk mendorong adopsi massal Web3.
3. Gomble Games: Kemas Keseruan Web3 Lewat Game Kasual
Gomble Games (GOMBLE) berada di garis depan dalam integrasi Web3 ke game kasual, berawal sebagai divisi blockchain dari 111 Percent, studio game Korea yang dikenal lewat kesuksesan global seperti Random Dice dan Lucky Defense. Dengan fondasi ini, GOMBLE bertujuan mendorong adopsi Web3 melalui pengalaman bermain yang menarik dan mudah diakses.
GOMBLE mengedepankan satu prinsip utama yaitu menghadirkan keseruan. Fitur-fitur Web3 diintegrasikan secara seamless ke dalam gameplay tanpa mengganggu pengalaman pengguna. Pendekatan ini tentu disambut positif oleh pasar. Pada 2024, GOMBLE berhasil mengumpulkan dana lebih dari $10 juta dari investor ternama seperti YZi Labs, Spartan, dan Hashed.
Pada tahun yang sama, mereka merilis game kasual seperti Merge Lion dan Rumby Party. Salah satu game Telegram mereka, Eggdrop, mencatatkan kesuksesan luar biasa, dengan 300.000 pengguna dalam dua hari pertama. Jumlah ini terus berkembang hingga mencapai 3 juta pengguna aktif bulanan dan 600.000 pengguna aktif harian, dengan tingkat retensi yang mengesankan. Eggdrop mendapat penilaian tinggi dari pemain, baik dalam hal kualitas maupun pengalaman keseluruhan. Di antara game Telegram lainnya, Eggdrop menonjol dengan gameplay yang menarik dan keterlibatan pengguna yang sangat interaktif, membuktikan GOMBLE mampu merancang permainan berkualitas yang sukses dan bertahan dalam ekosistem Web3.
4. Tahap Lanjutan: Dari Developer ke Ekosistem Game
GOMBLE kini melangkah lebih jauh dari sekadar pengembangan game, dengan membangun ekosistem Web3 yang menyeluruh. Strateginya menghubungkan pengguna, pengembang, dan pemilik konten melalui struktur yang dirancang untuk mendorong keterlibatan jangka panjang. Meskipun game kasual mempermudah akses awal, mereka sering kali memiliki siklus hidup yang pendek dan tingkat churn pengguna yang tinggi. GOMBLE memanfaatkan teknologi Web3 untuk mengatasi tantangan ini dengan menciptakan nilai yang melampaui game itu sendiri dan memperpanjang pengalaman jangka pendek menjadi hubungan jangka panjang.
Pendekatan ini mirip dengan membangun sistem pendukung di belakang layar, seperti mengelola sebuah perusahaan teater, untuk memastikan keberhasilan berkelanjutan, bukan hanya mengandalkan satu pertunjukan besar. Untuk mewujudkan visi ini, GOMBLE mengoperasikan beberapa inisiatif: (1). GOMBLE SQUAD – Sebuah pusat game sosial yang menghubungkan pemain melalui konten multipemain interaktif, (2). GOMBLE BUILDERS – Platform pengembangan yang menyediakan studio dan kreator dengan alat, sumber daya, dan jalur distribusi, (3). $GM – Token native GOMBLE yang menyelaraskan insentif dan memungkinkan pertukaran nilai di seluruh ekosistem.
Meskipun game tetap menjadi pintu masuk utama, visi jangka panjang GOMBLE adalah membangun ekosistem Web3 yang berkelanjutan, di mana pengguna bisa menciptakan konten bersama, menikmatinya, dan berbagi imbalan. Inilah tahap berikutnya yang ingin diwujudkan oleh GOMBLE.
4.1. Pusat Game Sosial: GOMBLE SQUAD
GOMBLE SQUAD memperkenalkan struktur game berbasis tim yang membawa dinamika sosial ke dalam gameplay kasual. Sistem ini mengelompokkan hingga 10 pengguna dalam sebuah “squad” untuk menyelesaikan misi kolaboratif, berkompetisi di peringkat tim, dan berbagi hadiah. Seperti olahraga beregu, fokus permainan bergeser dari pencapaian individu ke pencapaian bersama. Model ini meningkatkan keterlibatan dan durasi sesi bermain dengan memberi penghargaan atas partisipasi kolektif.
Untuk menguji konsep ini, GOMBLE meluncurkan versi beta GOMBLE SQUAD di Telegram dan menerima respons awal yang kuat. Pengguna membentuk hampir 50.000 squad, dengan lebih dari 560.000 interaksi tercatat. Setelah misi squad diterapkan di Eggdrop, tingkat retensi harian meningkat rata-rata 7% dalam satu minggu. Elemen kompetitif, seperti leaderboard, juga meningkatkan rata-rata pengeluaran pengguna berbayar hingga sekitar 6,7 kali lipat.
GOMBLE melangkah lebih jauh dengan memperkenalkan mekanisme Proof of Squad (PoSQ) di on-chain. Berbeda dengan metrik Web3 tradisional yang berfokus pada transaksi individu atau kepemilikan aset, PoSQ menawarkan pendekatan baru berbasis sosial yang mencatat dan memverifikasi interaksi tim. Ini memungkinkan pengembang mengakses data pengguna yang lebih kaya, yang didorong oleh aspek sosial, dan memungkinkan pemain untuk memverifikasi kontribusi mereka di tingkat squad. Selain itu, sistem ini mendukung distribusi hadiah yang lebih transparan berdasarkan performa kolektif.
Ke depannya, GOMBLE berencana mengembangkan sistem ini lebih lanjut melalui aplikasi mobile native, memperluas fungsionalitas mekanisme dalam game ke reward interface yang menghubungkan aktivitas digital dan dunia nyata. Meskipun rincian fitur spesifik masih dirahasiakan, struktur kolaboratif ini membuka peluang baru, seperti "squad marathon" yang menggabungkan jumlah langkah anggota atau tantangan check-in berbasis lokasi yang diselesaikan secara tim.
Dengan model ini, GOMBLE bertujuan menciptakan jalur onboarding yang intuitif, tidak hanya untuk pengguna Web3-native, tetapi juga untuk audiens yang lebih luas, dengan menggunakan mekanisme rendah hambatan untuk mendorong adopsi Web3 dalam skala besar.
4.2. Platform Dev Berbasis User: GOMBLE BUILDERS
GOMBLE BUILDERS memberi kesempatan kepada pengguna untuk terlibat langsung dalam proses pengembangan game dan mendapatkan imbalan atas kontribusi mereka. Platform ini dirancang dengan memperhatikan karakteristik khas game kasual, yaitu siklus pengembangan yang singkat dan mekanisme yang sederhana, format yang ideal untuk eksperimen dan iterasi yang digerakkan oleh komunitas.
Dengan pengalaman yang mendalam dalam pengembangan game kasual, GOMBLE membangun sistem di mana masukan dari pengguna dapat secara aktif membentuk gameplay. Sebagai langkah awal, GOMBLE akan bereksperimen dengan memasukkan konten IP yang dipilih oleh voting komunitas ke dalam game mereka. Untuk mewujudkan inisiatif ini, GOMBLE bermitra dengan Story, sebuah protokol lisensi IP berbasis blockchain.
Sebagai contoh, pemilik NFT Pudgy Penguin dapat mengajukan IP mereka untuk menjadi skin karakter dalam game. Komunitas kemudian melakukan voting atas proposal tersebut, dan jika disetujui, GOMBLE akan menyesuaikan karakter tersebut dengan gaya visual game dan menambahkannya sebagai aset dalam game. Pendapatan yang dihasilkan dari konten berbayar tersebut akan dibagi antara pemilik NFT dan GOMBLE, sementara pengguna yang mengirimkan atau melakukan voting atas proposal juga akan mendapatkan imbalan.
GOMBLE juga berencana untuk memperluas BUILDERS melampaui sekadar lisensi IP. Pembaruan ke depan akan menghadirkan alat bagi user untuk lebih banyak berkontribusi dalam proses penciptaan sekaligus monetisasi game. Dengan membuka ruang pengembangan untuk komunitas, GOMBLE bertujuan untuk memastikan keberlanjutan game kasual dan menghadirkan lebih banyak keberagaman kreatif dalam genre ini.
4.3. Siklus Kontribusi Berbasis Insentif: Tokenomics GOMBLE
Dalam sistem ini, rewards/ insentif bukanlah nilai tahap akhir bagi user, melainkan titik awal dari perjalanan yang lebih panjang. Insentif yang diberikan mampu memicu keterlibatan diawal dan mengubahnya menjadi aktivitas serta kontribusi yang nyata. Pada teknologi blockchain mekanisme ini bekerja lebih efektif karena blockchain memungkinkan pencatatan setiap tindakan dengan transparansi penuh, yang menjadikan model berbasis insentif lebih andal dan terukur.
GOMBLE mendesain sistem tokenomics yang bukan hanya memberikan rewards, tetapi juga menciptakan ekosistem yang berkelanjutan bagi pemain, pengembang, dan komunitas. Pemain dapat mengkonversi poin yang mereka peroleh menjadi token GOMBLE, dan data ini dapat dimanfaatkan oleh pengembang untuk menargetkan pengguna secara lebih efektif. Mereka dapat mengoptimalkan campaign dan memberikan insentif yang dipersonalisasi untuk mempertahankan keterlibatan pengguna.
Dalam hal ini, GOMBLE mengubah paradigma model insentif tradisional, yang biasanya terisolasi dan bergantung pada platform besar seperti Google atau Facebook. Model ini sering kali meningkatkan biaya pemasaran dan menurunkan efektivitas. Sebaliknya, GOMBLE mengembalikan kepemilikan data kepada pengembang dan pengguna, yang kemudian dapat mengubah data tersebut menjadi aset yang mendorong keterlibatan lebih lanjut.
GOMBLE juga memberikan insentif bagi kontribusi komunitas. Dalam ekosistem tradisional, pemain yang memberikan masukan atau ide jarang mendapatkan imbalan, sementara platform besar yang justru meraup manfaat dari kontribusi tersebut. GOMBLE mengubah dinamika ini dengan memberikan penghargaan langsung dalam bentuk token kepada kontributor, menciptakan struktur partisipasi yang lebih adil dan berkelanjutan. Ini mengingatkan kita pada inovasi yang pernah dibangun oleh sistem seperti StarCraft’s Use Map Settings dan Steam Workshop, namun kini dengan peningkatan transparansi, kepemilikan, dan struktur yang dimungkinkan oleh teknologi Web3. Dengan cara ini, GOMBLE bukan hanya mengajak pengguna untuk bermain, tetapi juga mengajak mereka untuk membangun, berkontribusi, dan ikut menikmati nilai yang mereka ciptakan bersama. Sistem ini menciptakan sebuah komunitas di mana setiap pemain dan kontributor merasa dihargai, dan nilai yang tercipta tidak hanya dirasakan oleh platform, tetapi juga oleh individu-individu yang membentuk ekosistem itu.
5. Tantangan dan Potensi GOMBLE Menuju Adopsi Masif
Di awal kehadiran smartphone, game kasual memainkan peran penting dalam memperkenalkan teknologi mobile kepada masyarakat luas. Dengan gameplay yang sederhana dan mudah dipahami, hal ini mengurangi hambatan dalam belajar dan mempercepat adopsi ekosistem aplikasi mobile. GOMBLE, dengan pendekatan serupa, kini berusaha melakukan hal yang sama di ranah Web3. Tim GOMBLE memiliki rekam jejak yang solid dalam mengembangkan game kasual, dan mereka berusaha membawa misi yang menyenangkan ini ke dalam dunia Web3.
Selama masa LaunchPool, GOMBLE berhasil menarik lebih dari 2 juta pengguna baru hanya dalam dua minggu melalui sistem squad berbasis Telegram. Ini menunjukkan daya tarik awal yang kuat, namun hasil awal tersebut tidak cukup untuk menentukan keberhasilan jangka panjang GOMBLE. Keberhasilan sesungguhnya akan datang ketika mereka dapat mengembangkan “game yang menyenangkan"—game yang tidak hanya menarik pengguna baru, tetapi juga mampu mempertahankan keterlibatan mereka dalam jangka waktu lama.
GOMBLE memiliki inspirasi dari perjalanan 111 Percent, studio game asal Korea yang menjadi tempat lahirnya GOMBLE. Studio ini membangun kapabilitasnya melalui peluncuran berbagai game, namun mereka baru mencatatkan pertumbuhan signifikan setelah merilis game populer seperti Random Dice dan Lucky Defense. Dengan cara yang sama, meskipun GOMBLE sedang mengembangkan sistem tokenomics yang canggih, mereka menyadari bahwa struktur ini hanya akan optimal jika didukung oleh game-game yang benar-benar menarik dan mampu menjaga pengguna tetap terlibat.
Namun, GOMBLE tidak hanya bergantung pada satu judul game untuk mendorong pertumbuhan. Sebagai pembangun ekosistem, mereka bekerja sama dengan pengembang eksternal, studio game, dan proyek Web3 lainnya untuk memperluas jangkauan mereka dan menciptakan lebih banyak peluang untuk kesuksesan. Strategi kolaboratif ini akan memperkuat prospek jangka panjang GOMBLE dalam ekosistem Web3.
game kasual tetap menjadi alat yang praktis dan efektif untuk mencapai adopsi massal Web3. Dalam sejarah teknologi, game selalu menjadi jembatan yang menghubungkan inovasi baru dengan pengguna arus utama melalui pengalaman yang mudah diakses dan menyenangkan. Kini, GOMBLE berada di persimpangan antara dunia game dan Web3. Jika berhasil, GOMBLE berpotensi membuka babak baru dalam adopsi teknologi Web3, bukan melalui spekulasi, tetapi melalui cara yang lebih berkelanjutan dan menyenangkan yaitu permainan atau game.
🐯 Lainnya dari Tiger Research
Telusuri lebih lanjut laporan yang relevan dengan topik ini:
Disclaimer
Laporan ini sebagian didanai oleh Gomble Games. Namun, laporan ini diproduksi secara independen oleh tim peneliti kami dengan menggunakan sumber-sumber yang kredibel. Temuan, rekomendasi, dan opini yang disampaikan didasarkan pada informasi yang tersedia pada saat publikasi dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat penggunaan laporan ini atau isi di dalamnya, serta tidak menjamin keakuratan atau kelengkapannya. Informasi yang disampaikan mungkin berbeda dengan pandangan pihak lain. Laporan ini disusun hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan nasihat hukum, bisnis, investasi, atau pajak. Referensi terhadap sekuritas atau aset digital hanya bersifat ilustratif dan bukan merupakan saran atau tawaran investasi. Materi ini tidak ditujukan untuk investor.
Ketentuan Penggunaan
Tiger Research mengizinkan penggunaan wajar atas report yang telah disusun dan diterbitkan. 'Penggunaan wajar' adalah prinsip yang mengizinkan penggunaan sebagian konten untuk kepentingan publik, selama tidak merugikan nilai komersial materi tersebut. Jika penggunaan sesuai dengan prinsip ini, laporan dapat digunakan tanpa memerlukan izin terlebih dahulu. Namun, saat mengutip laporan Tiger Research, Anda diwajibkan untuk:
Menyebutkan dengan jelas 'Tiger Research' sebagai sumber.
Menyertakan logo Tiger Research (hitam/putih).
Jika materi akan disusun ulang dan diterbitkan kembali, diperlukan persetujuan terpisah. Penggunaan laporan tanpa izin dapat mengakibatkan tindakan hukum.