Sign, Standar Baru dalam Ekosistem Web3 Gabungkan Komunitas dan Nilai Fundamental
Bagaimana Dasar “Orange Dynasty” terbentuk?
Laporan ini disusun oleh Tiger Research, menganalisis keberhasilan Sign dalam membangun komunitas "Orange Dynasty," infrastruktur TokenTable yang menghasilkan pendapatan, serta visi untuk Sign Protocol berbasis kepercayaan di ekosistem Web3.
TL;DR
Komunitas: Sign membangun komunitas "Orange Dynasty" yang berkembang pesat melalui simbol budaya (warna oranye dan "SignGlasses"), struktur insentif yang adil menggunakan Soulbound Tokens (SBT), dan keterlibatan berkelanjutan. Komunitas ini telah mencapai lebih dari 50.000 anggota yang memberikan dukungan kuat.
Fundamental: Sign menghasilkan pendapatan sebesar $15 juta pada 2024 melalui TokenTable, platform distribusi token yang telah memproses lebih dari $4 miliar dalam airdrop token. Perusahaan telah mengumpulkan total investasi $28 juta dari investor seperti YZi Labs dan Sequoia Capital, menunjukkan posisinya yang kuat di pasar.
Visi: Sign berkembang dari TokenTable ke Sign Protocol, sistem verifikasi identitas berbasis blockchain. Sistem ini bertujuan mengatasi serangan Sybil serta menciptakan infrastruktur trusted yang dapat diprogram dengan aplikasi nyata di RWA, CBDC, dan kemitraan bersama pemerintah.
1. Komunitas dalam Industri Web3
Komunitas berperan penting dalam pengembangan suatu brand atau merek. Memberikan anggota komunitas suatu identitas, kebersamaan, dan menciptakan ikatan emosional dapat memperkuat loyalitas. Ikatan ini mendorong pertumbuhan merek secara organik dan meningkatkan ketahanan saat menghadapi krisis.
Konsep membangun komunitas bukanlah hal baru—ini telah lama diterapkan di industri tradisional. Lululemon berkembang secara global dengan membangun komunitas kebu\garan/olahraga beranggotakan 13 juta orang, di mana pengguna secara sukarela menyebarkan nilai-nilai brand tersebut. Harley-Davidson, yang menghadapi persaingan ketat dari merek motor Jepang pada 1980-an, mengatasi krisis bisnis dengan membentuk Harley Owners Group (H.O.G.), yaitu komunitas penggemar setia yang membantu membangun kembali kekuatan merek.
Dalam industri Web3, komunitas memiliki peran yang lebih besar, mengingat konsep web3 yang beroperasi dengan dasar yang berpusat pada budaya dan kolaborasi. Dalam lingkungan desentralisasi, peserta bersatu berdasarkan keyakinan dan nilai bersama, bukan otoritas terpusat. Anggota komunitas bukan sekadar konsumen—mereka sering bertindak sebagai kontributor dan pembangun sukarela, menjadikan komunitas faktor kunci dalam kesuksesan sebuah proyek.
Menurut penelitian akademis, Gartner & Moro (2024) mencatat bahwa 3.644 ICO memiliki korelasi kuat antara jumlah pengikut di media sosial seperti Twitter dan Telegram dengan keberhasilan mencapai target pendanaan.
Sebaliknya, indikator profesionalisme tradisional, seperti latar belakang pendidikan dan pengalaman tim manajemen, menunjukkan dampak yang minim terhadap keberhasilan. Ini menunjukkan bahwa dalam ekosistem Web3, dukungan dan keterlibatan komunitas lebih menentukan kesuksesan dibandingkan kredensial konvensional. Proyek dengan visibilitas online tinggi dan komunitas yang aktif memiliki peluang lebih besar untuk mencapai target investasi dan mempertahankan pertumbuhan jangka panjang.
2. Komunitas: Katalis di Balik Lahirnya 'Orange Dynasty'
Meskipun banyak proyek Web3 menekankan pentingnya komunitas secara teori, namun hanya sedikit yang benar-benar berhasil merealisasikannya. Kebanyakan proyek fokus pada insentif awal atau event besar, namun gagal menciptakan budaya yang benar-benar bisa dikaitkan dengan para partisipan.
Ada tiga elemen utama untuk membangun komunitas Web3 yang berkelanjutan, yaitu:
Simbol budaya yang menciptakan rasa identitas dan kebersamaan,
Struktur insentif yang adil untuk mendorong partisipasi, serta
Aktivitas serta media komunikasi yang terus berjalan untuk menjaga keterlibatan anggota.
Komunitas yang sesungguhnya muncul ketika ketiga elemen ini terjalin secara organik dan saling memperkuat satu sama lain.
Sign menjadi salah satu contoh nyata dari pendekatan ini. Komunitasnya, yang dikenal sebagai “Orange Dinasty,” dibangun dengan identitas yang kuat melalui konsistensi penggunaan warna dan bahasa.
2.1. Simbol Budaya untuk Membangun Identitas dan Kebersamaan
Warna oranye sendiri, diadopsi oleh komunitas dan telah berkembang sebagai kode budaya mereka. Secara psikologis, warna ini diasosiasikan dengan energi dan semangat, memberikan vitalitas pada komunitas dan menjelma menjadi simbol khas bernama “SignGlasses” atau dapat diasumsikan sebagai kacamata yang merepresentasikan identitas komunitas.
Di platform X, pengguna bisa menjadi bagian dari komunitas ini hanya dengan modifikasi visual sederhana seperti menambahkan latar belakang oranye atau menggunakan kacamata ke dalam profil mereka tanpa harus mengubah identitas pribadi sepenuhnya. Mudahnya proses masuk ini mendorong partisipasi sukarela, memperkuat rasa solidaritas, dan mendukung pertumbuhan organik komunitas.
2.2. Desain Insentif yang Adil untuk Memacu Keterlibatan
Kekuatan utama kedua dari Sign terletak pada struktur insentifnya yang unik, yaitu sistem token non-transferable bernama Soulbound Token (SBT), memberikan nilai atas kontribusi yang bermanfaat.
Pembeda dari sistem ini adalah fokusnya pada keterlibatan yang berkualitas, bukan sekadar metrik permukaan. Alih-alih memberi penghargaan atas volume seperti jumlah posting atau likes, Sign menghargai partisipasi otentik dan penciptaan nilai. SBT dibagi menjadi empat kategori dan tidak dapat diperjualbelikan, sehingga mencegah manipulasi dan memastikan pengakuan individu hanya diberikan atas kontribusi nyata.
2.3. Menjaga Keterlibatan melalui Aktivitas dan Komunikasi Efektif
Faktor keberhasilan terakhir adalah komunikasi dan aktivitas yang berkelanjutan. Dengan lebih dari 14.500 postingan dan lebih dari 560 jam sesi X Space, Sign menunjukkan dedikasinya melalui konsistensi.
Yang menarik, kehadiran resmi Sign di X tidak terpusat pada akun @sign, melainkan dijalankan oleh akun-akun komunitas. Strategi ini memungkinkan pengguna baru untuk menemukan proyek melalui konten yang digerakkan oleh komunitas, memberikan pengalaman awal terhadap budaya dan nilai Sign sebelum mereka mengenal mekanisme intinya.
Melalui strategi komunikasi ini, Sign telah membentuk komunitas yang mandiri dengan lebih dari 50.000 anggota. Tingkat loyalitasnya pun cukup besar, beberapa anggota bahkan menato logo Sign di tubuh mereka, bukti nyata dampak budaya yang diciptakan proyek ini.
3. Fundamental: Capaian Konkret TokenTable
Tentunya kekuatan dan dukungan komunitas saja tidak cukup untuk keberlanjutan jangka panjang, dibutuhkan produk nyata dan visi yang jelas. Pada tahun 2024, Sign menghasilkan lebih dari $15 juta pendapatan melalui platform distribusi token-nya, TokenTable. Dalam konteks Web3, capaian semacam ini masih belum umum, dan secara tidak langsung memberi pengaruh positif terhadap soliditas komunitas.
Hingga saat ini, Sign telah menghimpun total pendanaan sebesar $28 juta. Perusahaan memperoleh $12 juta pada putaran pendanaan awal (seed) dan $16 juta pada putaran Seri A yang dipimpin oleh YZi Labs (sebelumnya Binance Labs) pada Januari 2025.
Hal yang patut dicatat adalah keterlibatan ketiga divisi Sequoia Capital - Amerika Serikat, Tiongkok, dan India/Asia Tenggara dalam putaran seed. Biasanya, Sequoia berinvestasi melalui satu divisi regional saja, menjadikan Sign sebagai pengecualian langka. Partisipasi dari berbagai wilayah menunjukkan adanya minat yang tumbuh terhadap potensi Sign di tingkat global.
3.1. TokenTable Saat Ini
TokenTable mulai mengambil peran strategis dalam ekosistem Web3 serupa dengan peran Goldman Sachs di sektor keuangan tradisional. Dengan menyediakan infrastruktur untuk penerbitan, distribusi, dan pengelolaan likuiditas token, TokenTable berkontribusi pada pembentukan fondasi pasar aset digital yang lebih terstruktur.
Kompleksitas dan risiko dalam operasi token menjelaskan mengapa layanan seperti ini sangat penting dalam Web3. Penulisan dan audit kode smart contract untuk penerbitan token memerlukan keahlian khusus. Distribusi token ke puluhan ribu, bahkan jutaan pengguna adalah proses teknis yang rumit, di mana kesalahan kecil dapat menyebabkan kerugian besar. Selain itu, pengelolaan jadwal lockup untuk investor dan tim internal membutuhkan transparansi dan ketepatan tinggi, karena proses manual sangat rentan terhadap kesalahan atau penyalahgunaan.
TokenTable merespons kebutuhan ini dengan menghadirkan infrastruktur terstandarisasi yang menyederhanakan proses teknis dan administratif. Pendekatan ini memungkinkan tim proyek untuk lebih memfokuskan energi mereka pada pengembangan tokenomics dan produk, sambil meminimalkan beban risiko operasional.
Manajemen Airdrop Token: Memungkinkan distribusi token secara otomatis kepada komunitas secara luas. Fitur ini membantu proyek menjangkau pengguna dengan efisien dan terukur. Sebagai contoh, Kaito menggunakan TokenTable untuk mengirim airdrop ke lebih dari 100.000 pengguna secara langsung dan terstruktur.
Manajemen Unlock Token: Melalui fitur unlocker, TokenTable menggunakan smart contract untuk mengatur jadwal pembukaan token milik investor atau tim. Proses ini memastikan transparansi dan mengurangi potensi kesalahan atau manipulasi. Proyek seperti Starknet, Dogs, dan ZetaChain telah memanfaatkan fitur ini sebagai bagian dari sistem distribusi token mereka.
Brokerage OTC (Over-the-Counter): Mendukung perdagangan token dalam jumlah besar melalui mekanisme OTC, di mana hak penarikan atas token yang masih terkunci dapat dipindahkan secara langsung. Pendekatan ini menyerupai transaksi jual beli properti yang memungkinkan perpindahan volume besar tanpa mempengaruhi harga di bursa publik, sehingga menciptakan likuiditas yang lebih stabil dan tertata.
TokenTable saat ini digunakan oleh proyek-proyek besar seperti Starknet, ZetaChain, DOGS, Mocaverse, serta proyek berbasis TON seperti Notcoin dan GAMEE. Di ekosistem TON saja, TokenTable telah mendistribusikan lebih dari $2 miliar aset kepada 40 juta pengguna.
3.2. TokenTable di 2025
Sumber pendapatan utama TokenTable berasal dari biaya klaim airdrop dan biaya layanan OTC. Hingga kini, platform ini telah memproses lebih dari $4 miliar dalam bentuk airdrop dan unlocking, menghubungkan lebih dari 40 juta pengguna dan investor.
Permintaan terhadap layanan ini tidak terbatas pada proyek besar. Dengan meningkatnya popularitas launchpad token, jumlah proyek Web3 berskala kecil juga bertumbuh pesat. Diperkirakan akan ada 1,9 juta proyek baru memasuki pasar pada tahun 2027, yang sebagian besar akan membutuhkan airdrop atau manajemen token yang terstruktur. Hal ini membuka peluang ekspansi besar bagi basis klien TokenTable. Beberapa produk baru TokenTable untuk aksesibilitas dan pertumbuhan ada beberapa yaitu:
TokenTable Lite: Versi sederhana untuk proyek dengan kurang dari 100.000 pengguna. Tidak memerlukan persetujuan, dilengkapi dengan antarmuka intuitif dan proses setup yang cepat, cocok untuk penerbitan memecoin, fan token, atau AI agent token oleh siapa saja.
TokenTable Dashboard: Alat transparansi untuk investor, menampilkan data real-time on-chain terkait alokasi token dan jadwal distribusi. Ini memberikan gambaran lebih dalam dibandingkan whitepaper, termasuk distribusi token ke pemangku kepentingan, pedagang, dan wallet.
Teknologi FutureToken: Produk derivatif generasi baru yang mengembangkan model OTC. Alih-alih hanya mentransfer hak penarikan, teknologi ini menciptakan instrumen keuangan terstandarisasi berbasis token terkunci yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Mirip seperti mengubah sewa apartemen menjadi sekuritas untuk diperdagangkan di bursa saham untuk meningkatkan perlindungan investor, mengurangi asimetri informasi, dan memperbesar likuiditas pasar sekunder.
Ekspansi produk ini dirancang untuk mendorong adopsi lebih luas, menurunkan hambatan masuk bagi proyek baru, dan membuka aliran pendapatan baru. Dengan kombinasi komunitas yang loyal dan model bisnis yang dapat diskalakan, Sign berada dalam posisi strategis untuk pertumbuhan jangka panjang.
4. Sign Protocol: Jadikan Kepercayaan Sebagai Inti Inovasi
Saat ini, Sign memperluas fokusnya dari TokenTable ke sistem verifikasi identitas yang lebih luas. Meskipun TokenTable telah berhasil menghubungkan distribusi token dengan investor, ada satu batasan utama yang masih menjadi tantangan yaitu tidak adanya hubungan yang jelas antara alamat wallet digital dan identitas pengguna nyata.
Kekosongan ini menyulitkan untuk mengatasi masalah seperti serangan Sybil, dimana satu orang menggunakan banyak akun untuk mengklaim airdrop. Selama ini, pencegahan hanya bisa dilakukan lewat analisis perilaku pada wallet. Meskipun sistem blockchain dirancang untuk bekerja tanpa kepercayaan, dalam kasus tertentu seperti distribusi airdrop atau tata kelola, penting untuk memahami siapa yang berada di balik sebuah alamat.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Sign mengembangkan Sign Protocol, yakni sebuah sistem kepercayaan yang memungkinkan verifikasi identitas yang mudah dan andal, baik di dunia nyata maupun digital. Inti dari sistem ini adalah konsep “attestation”, yaitu proses mengkonfirmasi dan mencatat secara digital bahwa suatu informasi benar adanya, sehingga pihak lain dapat memverifikasinya kapan saja.
Sebagai contoh, jika pemerintah mengonfirmasi bahwa “seseorang adalah warga negara tertentu,” maka informasi ini bisa ditandatangani secara digital dan disimpan on-chain. Setelah dicatat, data tersebut bisa diverifikasi dengan mudah oleh institusi atau layanan lain. Sign Protocol mengatur semua attestation ini menggunakan format standar yang disebut “Schema”, mirip seperti format paspor atau KTP dalam pengelolaan data identitas.
Sistem ini meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan. Alih-alih mengulang proses KYC di setiap platform, pengguna bisa menggunakan attestation yang telah dibuat sekali melalui Sign Protocol. Awalnya fokus pada verifikasi kelayakan airdrop dan pencegahan Sybil, kini kerangka ini membuka potensi untuk berbagai sektor yang membutuhkan identitas atau kualifikasi yang telah diverifikasi, seperti:
Real-World Assets (RWA) atau aset nyata seperti properti atau saham yang diubah menjadi token untuk diperdagangkan di blockchain. Dalam sektor ini, kepatuhan regulasi sangat penting. Dengan verifikasi investor melalui Sign Protocol, proses investasi menjadi lebih efisien dan aman. Seiring migrasi aset nyata ke blockchain, aplikasi DeFi berbasis RWA juga diperkirakan akan tumbuh.
Lalu, Central Bank Digital Currency (CBDC) untuk distribusi mata uang digital oleh pemerintah, menggabungkan kemampuan distribusi TokenTable dengan infrastruktur verifikasi Sign Protocol memungkinkan peluncuran CBDC yang efisien, aman, dan terkontrol.
Namun, untuk menjadikan Sign Protocol sebagai infrastruktur kepercayaan tunggal, attestation yang dibuat harus diakui oleh institusi dan sistem dunia nyata, bukan hanya eksis secara on-chain. Sign menunjukkan pendekatan mereka melalui beberapa langkah berikut:
Di Sierra Leone, Sign membangun KTP digital berbasis blockchain pertama di dunia yang bisa diverifikasi secara on-chain.
Di Uni Emirat Arab (UEA), bermitra dengan pemerintah Ras Al Khaimah (RAK) untuk mengotomasi layanan publik menggunakan blockchain.
Bersama Cypher Capital dan RAK DAO, meluncurkan program visa tinggal 10 tahun untuk pengusaha Web3.
Sign hadir tidak hanya sebagai alat verifikasi teknis, tetapi sebagai bagian dari upaya membentuk kerangka kepercayaan yang lebih terbuka dan dapat diakses secara global.
Mengusung visi “mendefinisikan kepercayaan dan menjadikannya bisa diprogram (programmable trust),” pendekatan ini mendorong pemanfaatan identitas digital dan sistem kepercayaan sebagai elemen penting dalam infrastruktur Web3. Seiring dengan pertumbuhan ekosistem, fungsi-fungsi ini diperkirakan akan memiliki peran yang semakin relevan dalam mendukung interaksi digital yang aman dan transparan.
5. Sign: Komunitas, Fundamental, dan Visi
Sign adalah contoh proyek Web3 yang berhasil membangun komunitas dan fondasi bisnis secara paralel. Berbeda dari banyak proyek Web3 yang fokus pada penggalangan dana sebelum meluncurkan produk, Sign memperluas ekosistemnya melalui TokenTable yaitu produk dengan model pendapatan yang terbukti berhasil. Pendekatan ini menandakan fokus Sign pada eksekusi terlebih dahulu, bukan sekadar visi yang catat saja.
Walaupun Sign Protocol masih berada pada tahap awal, tim telah menunjukkan kapasitas operasional yang kuat melalui kolaborasi nyata dengan pemerintah, termasuk pengembangan KTP digital dan crypto card. Pencapaian ini menjadi bukti konkret atas kelayakan dan keberlanjutan jangka panjang proyek.
Disisi lain, Sign juga menghadapi tantangan dalam memperluas ekosistemnya jika hanya mengandalkan sumber daya internal. Untuk mengubah antusiasme komunitas saat ini menjadi pertumbuhan berkelanjutan, diperlukan strategi untuk mendorong partisipasi eksternal, khususnya dari para pengembang independen yang memiliki visi sejalan. Artinya, ekosistem Sign harus dibuka agar layanan pihak ketiga bisa tumbuh dan berkembang di atas fondasi Sign Protocol dan budaya komunitas yang kuat.
Meskipun ada tantangan, Sign dipandang sebagai proyek dengan potensi jangka panjang yang besar, didukung oleh momentum bisnis yang nyata dan komunitas yang loyal. Jika tim berhasil mengembangkan Sign Protocol menjadi ekosistem yang lebih luas, dengan landasan kesuksesan TokenTable, Sign bisa menjadi cetak biru baru untuk pertumbuhan Web3 yang berkelanjutan.
🐯 Lainnya dari Tiger Research
Telusuri lebih lanjut laporan yang relevan dengan topik ini:
Disclaimer
Laporan ini sebagian didanai oleh Sign dan disusun secara independen oleh tim peneliti kami dengan menggunakan sumber-sumber yang kredibel. Temuan, rekomendasi, dan opini yang disampaikan didasarkan pada informasi yang tersedia pada saat publikasi dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian apa pun yang timbul dari penggunaan laporan ini maupun isinya, serta tidak memberikan jaminan atas keakuratan atau kelengkapannya. Informasi dalam laporan ini dapat berbeda dari pandangan pihak lain.
Laporan ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan nasihat hukum, bisnis, investasi, maupun pajak. Referensi terhadap sekuritas atau aset digital bersifat ilustratif dan tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi investasi atau penawaran jasa penasihat investasi. Materi ini tidak ditujukan untuk investor atau calon investor.
Ketentuan Penggunaan
Tiger Research mengizinkan penggunaan wajar atas report yang telah disusun dan diterbitkan. 'Penggunaan wajar' adalah prinsip yang mengizinkan penggunaan sebagian konten untuk kepentingan publik, selama tidak merugikan nilai komersial materi tersebut. Jika penggunaan sesuai dengan prinsip ini, laporan dapat digunakan tanpa memerlukan izin terlebih dahulu. Namun, saat mengutip laporan Tiger Research, Anda diwajibkan untuk:
Menyebutkan dengan jelas 'Tiger Research' sebagai sumber.
Menyertakan logo Tiger Research (hitam/putih).
Jika materi akan disusun ulang dan diterbitkan kembali, diperlukan persetujuan terpisah. Penggunaan laporan tanpa izin dapat mengakibatkan tindakan hukum.