Web3: Katalisator Transformasi Industri Hiburan?
Pergeseran Paradigma Ekonomi Fandom: Dari Dukungan ke Partisipasi
Laporan oleh Tiger Research menganalisis adopsi Web3 dalam industri hiburan,serta kami turut mengapresiasi wawasan yang diberikan oleh Modhaus, Yoake, dan Alt.Town.
TL;DR
Teknologi Web3 mengubah pola penggemar menjadi peserta aktif yang dapat menciptakan peluang nilai baru. Hambatan teknis dan volatilitas pasar tentu masih menghambat adopsi yang lebih masif, sehingga pendekatan yang lebih praktis sangat diperlukan.
Modhaus, Yoake, dan Alt.Town memanfaatkan Web3 untuk meningkatkan keterlibatan penggemar dan mengubah struktur industri. Voting on-chain, tokenomics, dan tokenisasi artis mendorong bentuk partisipasi aktif, dan metode ini membantu membangun ekosistem yang berkelanjutan.
Web3 mendefinisikan ulang hubungan antara penggemar dan artis, sehingga memperluas pasar dan meningkatkan prediktabilitas. Namun, spekulasi dan distorsi pasar tetap menjadi risiko, dibutuhkan penyesuaian penting untuk membentuk strategi yang seimbang.
1. Pendahuluan
Industri hiburan kini mulai terintegrasi dengan ekosistem Web3, bukan lagi sekadar uji coba teknis, melainkan sebagai pergeseran fundamental. Tentunya berbeda dengan model tradisional yang pasif, konsep Web3 mendorong partisipasi aktif dari pengguna.
Adopsi Web3 di industri hiburan saat ini masih menghadapi tantangan, seperti hambatan teknis yang membatasi keterlibatan penggemar dan menghambat adopsi yang lebih masif. Selain itu, volatilitas pasar dan persepsi negatif memperkuat resistensi di kalangan penggemar.
Industri hiburan tetap perlu mengevaluasi nilai praktis Web3 untuk mengimplementasi teknologi ini. Pada laporan ini kita akan mengulas berbagai contoh penggunaan Web3 yang terbaru serta tren masa depan, dengan fokus pada hiburan massal yang digerakkan oleh penggemar.
2. Proyek Hiburan Berbasis Web3
2.1. Modhaus: Menata Ulang Esensi Industri
Modhaus adalah agensi hiburan berbasis Web3 di Korea Selatan, serta menjadi salah satu pelopor konsep grup artis berbasis partisipasi penggemar, seperti tripleS dan ARTMS. Dengan memanfaatkan teknologi Web3, Modhaus memungkinkan penggemar terlibat langsung dalam aktivitas artis. Penggemar dapat memperoleh token melalui partisipasi komunitas dan pembelian NFT photocard. Token ini memberi hak suara dalam keputusan penting, seperti pembentukan unit dan pemilihan konsep bagi para artis.
TripleS dan ARTMS telah membangun basis penggemar yang kuat dalam dua tahun melalui aktivitas yang konsisten. Salah satu album mereka bahkan diakui Billboard sebagai salah satu rilisan K-pop terbaik tahun 2024. Keberhasilan ini berkat fokus mereka pada kualitas konten dan keterlibatan penggemar. Berbeda dengan banyak proyek Web3 yang lebih fokus pada spekulasi jangka pendek, Modhaus lebih mengutamakan konten berkualitas dan interaksi autentik dengan penggemar, yang menarik minat pasar mainstream.
Teknologi Web3 menjadi faktor penting dalam kesuksesan ARTMS, terutama setelah skandal manipulasi suara Produce 101 yang merusak kepercayaan dalam industri hiburan Korea. Selain itu, anggota ARTMS juga mengalami sengketa keuangan dengan agensi lama mereka. Penggemar menuntut transparansi lebih besar, dan Web3 hadir sebagai solusi. Penjualan NFT yang tercatat secara terbuka memungkinkan penggemar melacak pendapatan artis yang mereka dukung, memperkuat kepercayaan antara artis dan penggemar.
Web3 juga meningkatkan aksesibilitas bagi penggemar global. Seperti tripleS dan ARTMS yang semakin populer di luar negeri, terutama di Amerika Utara, sistem berbasis token memperluas ekonomi fandom global, memungkinkan penggemar dari mana saja berpartisipasi dalam tata kelola utama para artisnya. Penggemar internasional kini dapat membeli NFT photocard melalui aplikasi tanpa prosedur rumit dan biaya pengiriman tinggi yang biasanya berlaku untuk album dan merchandise. Produk digital mengurangi biaya ini, mempermudah partisipasi.
Kesuksesan Modhaus berawal dari upaya konsisten, daya tarik musik yang kuat, dan integrasi Web3 yang strategis, walaupun mereka tidak menjadikan Web3 sebagai identitas utama, melainkan menggabungkannya secara alami dalam industri musik. Pendekatan ini membedakan mereka dari pesaing dan memperkuat daya saing, menjadikan Modhaus sebagai contoh utama adopsi Web3 dalam industri hiburan.
2.2. Yoake: Mendefinisikan Ulang Ekonomi Fandom
Yoake adalah platform fandom berbasis blockchain di Jepang, dipimpin oleh Yasushi Akimoto, produser legendaris di balik AKB48 dan grup artis besar lainnya. Platform ini dikembangkan bersama Startale, kontributor utama Soneium, berupaya mengeksplorasi peluang baru dalam industri hiburan. Yoake telah meluncurkan aplikasi beta di jaringan utama Soneium, di mana penggemar dapat berpartisipasi dalam keputusan penting, seperti memilih setlist dan voting untuk artis dengan penampilan terbaik. Hingga sekarang, platform ini telah menarik lebih dari 60.000 pengguna baru.
Yoake bertujuan membangun ekosistem transparan di mana penggemar mendapatkan imbalan yang adil atas kontribusi mereka. Saat ini, banyak penggemar yang menciptakan fan art dan video untuk mempromosikan artis favorit mereka, tetapi industri hiburan belum memiliki sistem yang mencatat atau memberi penghargaan atas upaya ini, sehingga bentuk kontribusi penggemar dipandang dan dilakukan secara sukarela. Yoake ingin mengubah hal ini dengan menggunakan blockchain untuk melacak aktivitas penggemar dan memastikan kompensasi yang adil, sehingga penggemar dapat mendukung artis favorit sambil mendapatkan pengakuan dan manfaat ekonomi.
Yoake juga berupaya mengatasi fragmentasi konten di industri hiburan. Penggemar sering harus berpindah-pindah antara TikTok, YouTube, dan Weverse untuk mengakses konten. Untuk itu, Yoake akan mengintegrasikan berbagai platform tersebut ke dalam Yoake Space, sebuah platform all-in-one yang memungkinkan interaksi penggemar yang lebih efisien. Sistem ini juga akan mencatat kontribusi penggemar dan memberikan imbalan atas partisipasi mereka.
Yoake berencana meluncurkan token $YOAKE dengan dua fungsi utama, yaitu digunakan untuk live streaming, pembelian merchandise, tiket acara, dan digunakan untuk menghargai kontribusi penggemar dengan melacak keterlibatan mereka melalui data on-chain dan mendistribusikan pendapatan secara adil. Berbeda dengan Modhaus, token Yoake dapat diperdagangkan dan ditransfer. Penggemar bisa menukarkan token di exchanges atau menggunakannya dalam layanan DeFi, memperluas kegunaannya di luar platform. Model ini menggeser industri hiburan dari konsumsi pasif menjadi penciptaan nilai bersama antara penggemar dan artis.
Langkah Yoake mencerminkan dampak YouTube terhadap kreator. Model bagi hasil yang saat ini dimiliki oleh YouTube memungkinkan ekspansi format konten dan audiens, yang mendorong pertumbuhan pasar. Yoake ingin menciptakan siklus serupa, di mana penggemar tidak hanya mengonsumsi tetapi juga memproduksi konten, mendapatkan pendapatan, dan menginvestasikan kembali nilai tersebut ke dalam ekosistem hiburan. Struktur ini berpotensi mengubah model ekonomi industri hiburan secara keseluruhan.
2.3. Alt.Town: Model Tokenisasi Nilai Artis
Alt.Town adalah platform yang men-tokenisasi dan memperdagangkan nilai selebritas virtual (artis). Berbeda dari platform Web3 fandom tradisional yang berfokus pada memberi imbalan kepada penggemar, Alt.Town mengambil pendekatan yang berbeda, yaitu men-tokenisasi popularitas dan potensi pertumbuhan artis, menciptakan model nilai yang unik.
Setiap artis di Alt.Town menerbitkan token khusus yang disebut "DNA." Penggemar dan komunitas menggunakan token ini untuk berpartisipasi dalam perkembangan artis. Nilai DNA ditentukan oleh permintaan pasar. Selain itu, Alt.Town berencana memperkenalkan sistem evaluasi berbasis data eksternal, termasuk tingkat popularitas, aktivitas, dan ukuran fandom, untuk menciptakan standar yang lebih objektif.
Model ini menghadirkan cara baru dalam mendanai industri hiburan. Alih-alih bergantung pada agensi besar dan investor, Alt.Town menciptakan sistem dukungan yang terdesentralisasi, dipimpin oleh penggemar dan komunitas. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keberagaman industri, tetapi juga membuka peluang pendanaan baru bagi artis independen dan agensi kecil. Dengan mengandalkan dukungan komunitas, artis dapat memproduksi dan mempromosikan konten secara lebih efisien.
3. Bagaimana Teknologi Web3 Dapat Mentransformasi Industri Hiburan
Seperti yang terlihat pada contoh diatas, adopsi Web3 akan membawa perubahan besar dalam industri hiburan. Transformasi ini akan berkembang melalui tiga aspek utama.
3.1. Dari Industri Berbasis "Hit" ke Pasar yang Lebih Terprediksi
Industri hiburan selama ini bergantung pada model berbasis "hit" atau dapat dikatakan seperti banyaknya perhatian dan kesuksesan dalam waktu singkat, sehingga hanya sedikit karya yang benar-benar sukses dan mendominasi pasar. Model ini membuat popularitas artis sulit diprediksi, dengan tren yang berubah cepat. Akibatnya, produksi konten dan keputusan investasi selalu menghadapi ketidakpastian tinggi.
Di industri K-pop, misalnya, masalah seperti manipulasi chart dan penjualan album menjadi tantangan serius. Distorsi pasar ini menghambat pengambilan keputusan berbasis data yang objektif.
Teknologi blockchain dapat menjadi solusi. Dengan mencatat seluruh data secara transparan dalam proses pembuatan, distribusi, dan konsumsi konten, blockchain memungkinkan identifikasi penggemar asli dan melacak perilaku serta preferensi mereka secara real-time. Teknologi ini menciptakan fondasi data yang lebih andal, menghilangkan spekulasi pasar, serta membantu industri hiburan berkembang dengan lebih sehat dan berkelanjutan.
3.2. Meningkatkan Keberagaman Melalui Pendanaan Terdesentralisasi
Pendanaan di industri hiburan tradisional didominasi oleh agensi besar dan investor dengan modal kuat. Khususnya di sektor idol, biaya yang diperlukan sejak debut hingga promosi sangat tinggi, membuat pasar terkonsentrasi pada perusahaan besar.
Teknologi Web3 dapat merevolusi cara pendanaan di industri hiburan, dengan adanya platform terdesentralisasi, dapat mengubah penggemar menjadi investor aktif dengan hak pengambilan keputusan. Proyek seperti Nippon Idol 3.0 menggunakan IEO (Initial Exchange Offering) untuk mengamankan modal langsung dari penggemar. Model ini memberikan hak tata kelola sekaligus insentif finansial kepada penggemar, memungkinkan artis meluncurkan proyek tanpa ketergantungan pada agensi besar atau investor tradisional.
Revolusi pendanaan ini menciptakan peluang bagi artis independen dan agensi kecil. Pasar menjadi lebih beragam, membuka ruang bagi genre-genre niche dan konten eksperimental yang memiliki basis penggemar loyal. Sama seperti crowdfunding yang pernah memperluas kemungkinan kreatif di industri hiburan, pendanaan berbasis Web3 akan menjadikan industri ini lebih dinamis, inklusif, dan inovatif.
3.3. Ekspansi Ekonomi Fandom dan Efek Flywheel
Industri hiburan berkembang melalui fandom, tetapi selama ini penggemar hanya berperan sebagai konsumen pasif. Model bisnis tradisional tidak mengakui nilai ekonomi dari kontribusi penggemar, seperti pembuatan fan art, manajemen komunitas, dan kurasi konten, yang sebelumnya sulit dimonetisasi.
Teknologi Web3 mengubah struktur ini dengan menciptakan nilai ekonomi dari aktivitas penggemar dan mengembalikannya ke dalam ekosistem. Melalui sistem token, kontribusi penggemar kini dihargai, memperluas ekonomi fandom dan memberikan insentif nyata bagi partisipasi aktif mereka.
Dengan perubahan ini, penggemar bertransisi dari konsumen menjadi peserta aktif dalam ekosistem hiburan. Semakin tinggi partisipasi penggemar, semakin kuat fandom yang terbentuk. Pendapatan yang dihasilkan kemudian mengalir kembali ke produksi konten dan pengembangan artis, menciptakan efek flywheel—sebuah siklus pertumbuhan berkelanjutan yang memperdalam hubungan penggemar-artis sekaligus mendukung struktur ekonomi yang lebih stabil dalam industri hiburan.
4. Kesimpulan
Web3 sedang merubah industri hiburan, namun masih berada di tahap awal. Saat ini, pengguna hanya mendapatkan manfaat terbatas, seperti voting on-chain. Namun, seiring berkembangnya model partisipasi dan insentif untuk penggemar, Web3 berpotensi membawa perubahan besar dalam hubungan antara penggemar dan artis.
Web3 tidak akan menggantikan elemen inti industri hiburan. Keterlibatan penggemar, kualitas konten, dan daya tarik mainstream tetap akan menjadi faktor utama. Sebaliknya, Web3 meningkatkan transparansi dan mendukung pertumbuhan pasar yang lebih sehat. Infrastruktur terbuka memungkinkan fandom global terhubung lebih luas, menghilangkan hambatan regional, dan memperluas jangkauan industri.
Web3 bertindak sebagai katalis pertumbuhan, bukan sebagai ancaman bagi tatanan industri. Teknologi ini membantu industri berkembang dengan membuka kemungkinan baru dan meningkatkan fleksibilitas, tanpa mengubah fondasi yang sudah ada.
Namun, adopsi Web3 juga membawa risiko. Investor jangka pendek mungkin lebih fokus pada spekulasi daripada nilai fandom. Tata kelola berbasis modal bisa mengurangi keadilan dan menyebabkan kelelahan di kalangan penggemar. Persaingan yang berlebihan juga berpotensi memberi tekanan pada artis dan komunitas penggemar.
Industri perlu menyeimbangkan inovasi dengan keberlanjutan. Pendekatan yang terstruktur dengan baik dapat mengurangi risiko tanpa mengorbankan nilai inti hiburan. Jika diterapkan dengan benar, Web3 dapat menciptakan model ekonomi yang lebih kuat dan membuka peluang kolaborasi baru antara penggemar dan artis.
🐯 Lainnya dari Tiger Research
Telusuri lebih lanjut laporan yang relevan dengan topik ini:
Disclaimer
Laporan ini disusun berdasarkan sumber yang dianggap dapat dipercaya. Namun, kami tidak memberikan jaminan, baik secara eksplisit maupun implisit, atas keakuratan, kelengkapan, atau kesesuaian informasi yang disajikan. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul akibat penggunaan laporan ini atau isinya. Kesimpulan dan rekomendasi dalam laporan ini didasarkan pada informasi yang tersedia pada saat penyusunan dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Semua proyek, estimasi, prediksi, tujuan, opini, dan pandangan yang dinyatakan dalam laporan ini dapat berubah tanpa pemberitahuan dan mungkin berbeda atau bertentangan dengan pendapat pihak lain atau organisasi lain.
Dokumen ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai saran hukum, bisnis, investasi, atau perpajakan. Referensi terhadap sekuritas atau aset digital dalam laporan ini hanya bersifat ilustratif dan tidak merupakan rekomendasi investasi atau penawaran layanan konsultasi investasi. Materi ini tidak ditujukan untuk investor atau calon investor.
Ketentuan Penggunaan
Tiger Research mengizinkan penggunaan sewajarnya atas report yang telah disusun dan diterbitkan. 'Penggunaan wajar' adalah prinsip yang mengizinkan penggunaan sebagian konten untuk kepentingan publik, selama tidak merugikan nilai komersial materi tersebut. Jika penggunaan sesuai dengan prinsip ini, laporan dapat digunakan tanpa memerlukan izin terlebih dahulu. Namun, saat mengutip laporan Tiger Research, Anda diwajibkan untuk:
Menyebutkan dengan jelas 'Tiger Research' sebagai sumber.
Menyertakan logo Tiger Research (hitam/putih).
Jika materi akan disusun ulang dan diterbitkan kembali, diperlukan persetujuan terpisah. Penggunaan laporan tanpa izin dapat mengakibatkan tindakan hukum.