Ekosistem Kripto Malaysia 2025: Kekuatan Tersembunyi di Balik Raksasa Web3 Global
Dari Virtuals Protocol hingga Etherscan, Menelusuri Jejak Malaysia di Pasar Kripto Global
Laporan ini ditulis oleh Tiger Research, menganalisis bagaimana komunitas builder Malaysia telah muncul sebagai kekuatan tersembunyi di balik para pemimpin Web3 global. Kami mengucapkan terima kasih kepada Lydian Labs, penyelenggara MYBW 2025, atas dukungan mereka terhadap riset ini.
Opini Tokoh
1. Pendahuluan
Tiger Research meposisikan diri sebagai mitra riset resmi untuk Malaysia Blockchain Week, acara blockchain utama di negara tersebut yang diselenggarakan oleh Lydian Labs. Hal yang paling menonjol dari acara ini adalah partisipasi aktif otoritas regulasi, yang sebelumnya bersikap konservatif terhadap industri kripto, namun kini terlibat dalam diskusi konstruktif untuk pengembangan industri.
Keterlibatan pemerintah menandakan bahwa ekosistem kripto Malaysia sedang bergerak menuju penerimaan institusional. Acara ini menghubungkan berbagai peserta industri dan memperluas saluran komunikasi antara pemerintah dan sektor swasta. Tiger Research melakukan wawancara dengan pejabat, pakar, dan tim lokal selama acara berlangsung. Percakapan ini memberikan wawasan langsung di lapangan yang memperkuat analisis dalam laporan ini.
2. Pasar Kripto Malaysia: Tiga Kata Kunci yang Perlu Anda Ketahui
Pasar kripto Malaysia memiliki tiga ciri utama: titik temu Asia Tenggara, tempat lahirnya global champion, dan pusat keuangan Islam dunia.
Malaysia adalah negara multibahasa, dengan populasi yang fasih berbahasa Melayu, Inggris, Mandarin, dan Tamil. Keragaman ini menciptakan integrasi budaya Timur-Barat secara alami. Malaysia juga memiliki lokasi strategis. Dari Kuala Lumpur, kota-kota besar Asia Tenggara seperti Ho Chi Minh, Bangkok, dan Jakarta dapat dijangkau dalam dua jam penerbangan. Aksesibilitas ini mendorong kolaborasi lintas budaya dan mempercepat ekspansi bisnis.
Kondisi ini melahirkan talenta dengan wawasan global. Selain kemampuan bahasa, masyarakat Malaysia secara alami mengembangkan pemahaman lintas budaya. Meskipun ukuran pasar domestik relatif kecil, beberapa proyek kripto besar berasal dari Malaysia. Etherscan, Jupiter, Virtuals Protocol, dan CoinGecko semuanya lahir di Malaysia dan kini memiliki jangkauan global.
Integrasi keuangan Islam di Malaysia menciptakan peluang unik. Malaysia mengelola pusat keuangan Islam terbesar di dunia, menjadikan kepatuhan Syariah sebagai keharusan bagi bisnis kripto. Persyaratan ini justru mendorong inovasi, bukan menjadi penghalang. Malaysia merupakan negara pertama yang mengakui kripto sebagai sesuai Syariah, meluncurkan dana Bitcoin Syariah, dan memungkinkan pembayaran zakat menggunakan kripto. Perkembangan ini menghubungkan kripto dengan pasar keuangan Islam global, yang diproyeksikan mencapai $10 triliun pada tahun 2030
3. Linimasa Regulasi Kripto di Malaysia
Fase 1: Membangun Kerangka Regulasi Aset Digital (2019–2020)
Malaysia termasuk salah satu negara Asia yang cepat membangun kerangka regulasi untuk aset digital. Pada tahun 2019, dikeluarkan Capital Markets and Services (Prescription of Securities) (Digital Currency and Digital Token) Order 2019, yang mengklasifikasikan aset digital menjadi dua kategori: Mata Uang Digital dan Token Digital. Aset yang memenuhi kriteria tertentu diklasifikasikan sebagai sekuritas dan berada di bawah pengawasan Securities Commission Malaysia (SC).
SC kemudian merevisi pedoman untuk Pasar yang Diakui (Recognized Markets), mewajibkan exchanges aset digital (DAX) untuk mendaftar sebagai Operator Pasar yang Diakui (Recognized Market Operator/RMO). Exchanges diwajibkan memenuhi persyaratan ketat, termasuk: Modal disetor minimum sebesar RM5 juta (sekitar USD 1,25 juta), standar tata kelola yang ketat, dan harus terdaftar dan berdomisili di Malaysia. Langkah-langkah ini memperkuat stabilitas exchanges dan perlindungan bagi investor. Jenis Entitas yang Diatur adalah:
Operator DAX (Digital Asset Exchange): Menyediakan layanan perdagangan aset kripto spot melalui sistem order book atau model broker.
Operator IEO (Initial Exchange Offering): Mengelola penerbitan token dan platform perekrutan investor dalam lingkungan yang teregulasi.
DAC (Digital Asset Custodian): Menyediakan layanan kustodian dan pengelolaan kripto bagi investor institusional dan ritel.
Pada tahun 2020, Malaysia menerbitkan pedoman operasional yang lebih rinci, yang memperkuat pondasi regulasi. IEO dan DAC diklasifikasikan sebagai kategori bisnis terpisah dan masing-masing diwajibkan mendaftar sebagai RMO. Hal ini menciptakan standar regulasi yang disesuaikan berdasarkan karakteristik masing-masing bisnis.
Hingga tahun 2025, terdapat 12 perusahaan yang beroperasi sebagai RMO aset digital, yaitu 6 bursa kripto, 4 penyedia layanan kustodian dan 2 platform IEO.
Fase 2: Memperkuat Penegakan dan Memblokir Exchanges Asing demi Perlindungan Investor (2021–2024)
Setelah kerangka regulasi terbentuk, SC meningkatkan penegakan hukum melalui kontrol pasar yang aktif. SC tidak hanya membuat aturan, tetapi juga secara aktif memblokir elemen ilegal untuk memperkuat kredibilitas dan keamanan ekosistem regulasi. SC memiliki dua tujuan utama yaitu untuk menjaga konsistensi regulasi dengan memblokir bursa asing yang tidak terdaftar namun beroperasi secara ilegal di Malaysia dan melindungi investor dari kerugian yang ditimbulkan oleh platform yang tidak sah.
SC membuat daftar "Investor Alert List" untuk memperingatkan para pengguna. Daftar ini mencakup nama exchanges global seperti Binance dan Bybit, disertai peringatan bahwa perdagangan melalui platform tersebut tidak dilindungi oleh hukum Malaysia.
Mulai tahun 2021, SC beralih dari pendekatan pasif ke penegakan hukum yang langsung dan tegas. Pada Juli ditahun yang sama, SC memerintahkan Binance untuk menghentikan layanan kepada pengguna Malaysia dalam waktu 14 hari dan menutup semua saluran, termasuk situs web. Pasca krisis kripto global pada 2022, seperti kebangkrutan FTX dan runtuhnya Terra Luna, Malaysia memperketat pendekatan regulasinya. SC mencatat bahwa insiden ini terjadi di lingkungan yang tidak teregulasi, dan memberlakukan tindakan serupa terhadap exchanges tidak sah seperti Huobi dan Bybit.
Tindakan ini tidak hanya berupa sanksi formal. Regulator juga menerapkan strategi pemblokiran total dan pengeluaran dari pasar, seperti: Bekerja sama dengan ISP untuk memblokir situs web bursa ilegal, meminta Google Play Store dan Apple App Store menghapus aplikasi exchanges tersebut, bank sentral dan otoritas pajak memerintahkan bank lokal untuk memblokir transaksi ke/dari platform ilegal dan pengguna individu yang terbukti menggunakan P2P atau exchanges ilegal dikenakan sanksi seperti: pemblokiran rekening bank, pembatasan akses ke produk keuangan dan penarikan dini pinjaman mobil dan KPR.
Fase 3: Transformasi Cepat Pasca-Terpilihnya Trump (2025–Sekarang)
Pasar kripto Malaysia berkembang pesat setelah terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS. Perdana Menteri Anwar Ibrahim memulai diskusi kripto dengan mantan PM Thailand, Thaksin, pada Januari 2025, lalu bertemu pendiri Binance, Changpeng Zhao (CZ), pada April untuk membahas pengembangan Malaysia sebagai pusat aset digital. Langkah ini menunjukkan keinginan Malaysia untuk memimpin kebijakan keuangan digital di Asia Tenggara seiring peran sebagai Ketua ASEAN. Pasar Web3 Malaysia tumbuh dengan sangat cepat dibandingkan tahun sebelumnya, menandai titik balik penting sejak pemilu AS.
Komitmen politik pemerintah dengan cepat diterjemahkan ke dalam perubahan kebijakan konkret. Juni 2025, PM Anwar meluncurkan “Digital Asset Innovation Hub”, dipimpin oleh Bank Negara Malaysia (BNM) sebagai regulatory sandbox. Sandbox ini menjadi ruang aman untuk uji coba dan inovasi aset digital. Dan Menteri Digital Gobind Singh Deo mengumumkan pembentukan “Digital Asset and Blockchain Working Committee” pada acara roundtable industri blockchain yang diselenggarakan MDEC, menegaskan pendekatan pemerintah yang sistematis.

Pembangunan infrastruktur teknis juga dipercepat. Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi, Chang Lih Kang, mengumumkan peluncuran resmi Malaysia Blockchain Infrastructure (MBI) di pembukaan Malaysia Blockchain Week 2025. Infrastruktur ini dikembangkan bersama oleh MIMOS dan proyek mainnet lokal Zetrix, dengan tujuan pemanfaatan blockchain dalam transparansi pemerintahan, sertifikasi halal, dan efisiensi perdagangan dan rantai pasok.
Perubahan paling mencolok adalah pelonggaran regulasi oleh SC adalah Juni 2025, SC merilis Consultation Paper yang menandai peralihan dari sistem review berbasis persetujuan ketat ke arah deregulasi yang signifikan. Juli 2025, hanya 23 kripto yang lolos peninjauan SC yang dapat diperdagangkan di exchanges lokal. Namun, di bawah kerangka baru, exchange dapat membuat keputusan listing mandiri, asalkan memenuhi kriteria yang ditentukan, tanpa harus mendapat persetujuan awal dari SC. Namun, deregulasi ini bukan berarti bebas total. Regulator juga masih meningkatkan persyaratan modal exchange, mendorong model pengawasan mandiri (self-regulatory) dan tetap membatasi aset berisiko tinggi seperti, privacy coin, meme coin dan stablecoin tertentu.
Pendekatan ini berusaha menyeimbangkan antara kebebasan pasar dan stabilitas sistem keuangan. Kesimpulannya, perubahan kebijakan ini menunjukkan strategi Malaysia untuk bersaing dengan Singapura dan Hong Kong sebagai pusat Web3 utama di Asia-Pasifik. Bersamaan dengan kebijakan pro-kripto dari pemerintahan Trump, Malaysia memposisikan diri sebagai jembatan penting antara modal Barat dan pasar Asia.
4. Penjelajahan Sektor: Ekosistem Kripto & Blockchain Malaysia
4.1. Exchanges Terpusat (CEX)
Malaysia memiliki enam exchange kripto lokal yang diakui. Luno mendominasi dengan lebih dari 90% pangsa volume perdagangan lokal, menciptakan struktur pemenang-menang semua, mirip dengan negara-negara Asia lain seperti Korea dan Thailand. Namun, pendatang baru seperti Hata, yang diluncurkan tahun lalu, menunjukkan pertumbuhan cepat dan mulai memberikan energi baru ke pasar. Sinegy juga menjadi pemain besar, menyediakan layanan perdagangan kripto untuk korporasi dan investor institusional.
Exchange lokal memiliki pengaruh yang terbatas secara nyata. Meskipun ada upaya regulasi untuk memblokir cex luar negeri tidak terdaftar seperti Binance, banyak investor tetap aktif menggunakan platform global lewat metode tidak langsung. Sekitar 40–60% dari total volume perdagangan spot kripto Malaysia diperkirakan terjadi di bursa global seperti Binance dan Bybit.
Ukuran pasar kripto lokal yang kecil juga menjadi tantangan. Meskipun Luno menguasai lebih dari 90% pasar lokal, volume perdagangannya tetap terbatas. Volume trading harian Luno menunjukkan kesenjangan hingga 200 kali lipat dibandingkan Upbit di Korea. Menurut laporan tahunan BNM 2024, total nett outflow deposito ke DAX yang terdaftar kurang dari 1% dari total deposito perbankan nasional hingga akhir 2024, dan hanya sekitar 0,4% dari kapitalisasi pasar sekuritas yang tercatat di Bursa Malaysia.
Investor tampaknya memilih exchange global karena keterbatasan struktural exchange lokal. Keterlibatan SC langsung dalam listing kripto memerlukan proses persetujuan yang ketat, membatasi pilihan hanya pada 23 kripto yang bisa diperdagangkan. Likuiditas yang rendah menyulitkan perdagangan skala besar. Tidak adanya margin trading atau derivatif juga mengurangi daya tarik investor.
Dalam kondisi ini, exchange lokal mengejar strategi bertahan dengan menjalankan bisnis broker paralel. Mereka menyediakan layanan OTC dan stablecoin on/off-ramp di luar layanan exchange. Strategi ini menargetkan family offices dan nomad digital sebagai sumber pendapatan tambahan. Model bisnis ini muncul dari pembatasan terhadap stablecoin utama seperti USDT dan USDC di exchange lokal, serta rendahnya likuiditas untuk transaksi besar.
Kebijakan pajak kripto Malaysia juga mempengaruhi pilihan user. Keuntungan kripto dikenai pajak penghasilan, bukan pajak capital gain. Pemerintah hanya mengenakan pajak pada jumlah yang ditarik. Misalnya, seseorang memegang 10 BTC tapi hanya menarik 1 BTC secara lokal, pajak hanya dikenakan pada yang ditarik. Airdrop, staking, dan pendapatan DeFi juga dikenai pajak penghasilan. Pemerintah memantau aktivitas kripto lewat data perdagangan dari exchange lokal. Penyelundupan dan tidak melaporkan aktivitas bisa berakibat pada penyelidikan dan sanksi. Sistem pelacakan ini adalah faktor utama yang menghalangi investor menggunakan exchange lokal.
4.2. Stablecoin
Regulator Malaysia bersikap konservatif terhadap stablecoin. Stablecoin berbasis dolar seperti USDC dan USDT tetap tidak tercantum di exchange lokal. Meskipun BNM belum mengeluarkan pernyataan eksplisit, pendekatan hati-hati ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh prioritas kebijakan yang dibentuk sejak krisis finansial Asia 1998, ketika keluarnya modal yang cepat menyebabkan gangguan ekonomi serius. Kejadian tersebut meningkatkan kewaspadaan terhadap stabilitas nilai tukar dan manajemen valuta asing.
Consultation paper SC baru-baru ini menunjukkan bahwa pendekatan berhati-hati ini masih berlanjut. Regulator memandang stablecoin rentan terhadap volatilitas harga pasar dan berpotensi membahayakan stabilitas sistem keuangan lokal. Alih-alih dianggap sebagai alat pembayaran biasa, mereka dilihat sebagai potensi risiko makroekonomi.
Meski demikian, eksperimen stablecoin dari sektor swasta terus berlangsung. Blox mengembangkan 'MYRC', stablecoin yang dipatok ke ringgit. MYRC adalah stablecoin yang dijamin fiat (ringgit), berjalan di jaringan Arbitrum dan Ethereum. Pengguna dapat mencetak (mint) MYRC lewat deposit rekening bank lokal melalui platform Blox dan menukarnya kembali dengan cara serupa. Saat ini MYRC dalam tahap beta dengan kapitalisasi pasar sekitar USD 700.000, masih terbatas namun cukup aktif diperdagangkan.
Namun regulasi yang tumpang tindih menyebabkan keterlambatan proyek. Pengawasan ganda oleh SC dan BNM menciptakan ketidakjelasan tanggung jawab dan standar. Blox telah mengusahakan proyek ini selama tiga tahun, berkomunikasi dengan regulator, namun masih belum mendapat persetujuan akhir karena posisi regulasi yang tidak jelas. Ketiadaan kerangka regulasi stablecoin yang konsisten menjadi faktor utama keterlambatan persetujuan.
Tanda perubahan mulai muncul. PM Anwar Ibrahim baru-baru ini mengumumkan pertimbangan sandbox regulasi melalui “Digital Asset Innovation Hub”, termasuk eksperimen stablecoin berbasis ringgit. Sandbox yang dipimpin oleh bank sentral ini akan menyediakan lingkungan terkendali bagi perusahaan fintech dan digital asset untuk menguji teknologi dan layanan baru.
Namun mengingat kekhawatiran pemerintah terhadap kontrol modal, fokus awal kemungkinan besar diarahkan ke aplikasi dalam ekosistem finansial lokal, bukan pembayaran lintas negara. Contohnya infrastruktur pembayaran 24 jam (di luar jam operasional bank), layanan escrow yang bisa memakai fungsi pembayaran kondisional, misalnya untuk refund prabayar fitness center yang tutup atau kontrak renovasi rumah yang tidak pasti. Implementasi “uang yang dapat diprogram” (programmable money) bisa jadi solusi atas masalah finansial sehari-hari.
4.3. Komunitas NFT
Pasar NFT Malaysia tetap berada dalam fase penurunan. Banyak user yang terjun saat hype NFT dengan harga tinggi mengalami kerugian dan keluar dari pasar. Pola ini mirip dengan negara lain. Meski ada kolektor lokal untuk proyek global seperti BAYC, Azuki, dan Milady, aktivitasnya umumnya terbatas pada pertemuan hobi kecil. Malaysia belum memiliki proyek NFT besar yang tumbuh secara lokal.
Pudgy Penguins menjadi pengecualian. Komunitas ini membangun ekosistem mandiri di Malaysia yang melampaui sekadar jaringan pemegang NFT. Pendekatan operasi terbuka dan budaya yang inklusif menjadi kunci suksesnya. Komunitas ini menyambut siapa saja untuk berpartisipasi, tanpa syarat memiliki NFT. Hambatan masuk sangat rendah bagi pendatang baru.
Anggota komunitas saling terhubung secara alami dengan berbagai latar belakang. Hubungan yang terbentuk murni atas dasar kesenangan dan suasana positif, bukan hanya saling tukar informasi. Mereka rutin menggelar acara offline seperti wine tasting, go-karting, dan pickleball, serta mengadakan pertemuan bulanan meski pasar sedang lesu. Mereka juga aktif terlibat di komunitas eksternal, dengan berkolaborasi melalui networking dan referral jika diminta.
Komunitas sedang mempersiapkan “MY PENGU ACADEMY”, program onboarding edukasi bagi pemula Web3, untuk memperluas komunitas dan diversifikasi partisipasi.
Sementara itu, exchanges lokal Hata mencatatkan memecoin terkait Pudgy, $PENGU, di versi platform globalnya (hanya offshore). Beberapa anggota komunitas Malaysia memperdagangkannya melalui jalur tidak langsung. Mengingat pembatasan trading memecoin lokal, struktur ini juga menjadi motivator partisipasi komunitas.
Pasar NFT Malaysia lebih bergantung pada aktivitas berbasis komunitas dibanding perdagangan. Pudgy Penguins menjadi contoh paling terorganisir dan skalabel. Dalam pasar yang kecil, jaringan offline menjadi sangat penting. Pendekatan operasional Pudgy Penguins memberikan insight penting dalam konteks ini.
4.4. Keuangan Syariah
Malaysia telah memposisikan diri sebagai pusat keuangan syariah terbesar di Asia. Negara ini menempati peringkat pertama secara global dalam pasar sukuk (obligasi syariah). Ini didukung oleh populasi yang mayoritas Muslim (lebih dari 60%). Pada 2024, keuangan syariah mencakup sekitar 47% dari sistem keuangan nasional.

Karakteristik ini turut membentuk industri kripto. Malaysia menjadi negara pertama yang mengakui kripto sebagai aset yang sesuai Syariah. Hingga saat ini, 15 aset digital telah disetujui sebagai Syariah-compliant, termasuk Bitcoin. Semua operator pasar aset digital yang diakui di Malaysia harus mematuhi Syariah. Bursa lokal Luno dan Hata keduanya mengikuti persyaratan ini.
Regulator Malaysia memandang cryptocurrency bisa lebih Syariah-compliant dibanding bank tradisional. Sistem perbankan biasa memberikan pinjaman berbasis deposit dan mengenakan bunga, yang berpotensi melanggar larangan riba dalam Syariah. Sebaliknya, kripto berjalan dalam struktur yang memberi kompensasi atas kerja nyata seperti pemeliharaan jaringan dan verifikasi transaksi. Penambangan Bitcoin dianggap sebagai kompensasi yang sah atas kerja berbasis komputasi, dan staking Ethereum sebagai imbal hasil atas kontribusi validasi jaringan berbeda mendasar dari pendapatan bunga.
Berbagai produk kripto berbasis keuangan Islam telah muncul, seperti Halogen Capital adalah manajer reksadana kripto Syariah-compliant pertama di dunia, mengelola sekitar USD 75 juta dalam berbagai produk seperti dana Bitcoin Syariah, Ethereum, dan lainnya.
Nawa Finance adalah protokol DeFi Syariah-compliant. Mereka bekerja sama dengan Solv Protocol menawarkan produk Bitcoin DeFi yang memenuhi standar Syariah, bersertifikasi dari Amanie Advisors (penasihat Syariah terdaftar di SC). Produk ini menawarkan struktur pendapatan halal yang aman dan transparan. Nawa Finance telah melampaui USD 50 juta TVL, menunjukkan prestasi signifikan dalam DeFi Syariah-compliant.
Sharlife menunjukkan inovasi dalam sistem amal Islam. Platform ini memungkinkan pembayaran zakat menggunakan kripto, bekerja sama dengan MAIWP (Majlis Agama Islam Wilayah Persekutuan) untuk membangun sistem amal digital.
Ada juga kendala praktis. Kripto masih belum diakui sebagai metode pembayaran resmi, membatasi aplikasi dunia nyata. Sistem federal menyebabkan tantangan institusionalisasi secara nasional.
Namun potensi ekspansi global tetap tinggi. Keahlian di bidang keuangan Islam dan pengalaman lokal menjadi aset kompetitif di pasar luar negeri. Malaysia telah memperluas institusi dan model pasar sukuk ke Timur Tengah dan Asia Tenggara sebelumnya. Ini menunjukkan jalur ekspansi serupa untuk kripto negara Muslim besar seperti Arab Saudi dan Indonesia mungkin mengadopsi model aset digital Syariah-compliant Malaysia. Malaysia memiliki potensi yang cukup untuk memimpin transformasi digital global di sektor ini.
4.5. Lingkungan Mainnet
Lingkungan mainnet blockchain di Malaysia masih terbatas. Di antara mainnet global, Solana Superteam menjadi satu-satunya yang secara aktif hadir di Malaysia. Superteam bekerja sama dengan berbagai proyek berbasis Solana lokal seperti Jupiter dan Meteora, fokus mendukung builder dan founder lokal untuk memperluas ekosistem. Organisasi ini juga aktif menyelenggarakan aktivitas komunitas seperti hackathon. Komunitas Ethereum seperti Ethereum KL juga ada, tetapi dengan aktivitas yang terbatas.
IOTA menjadi pengecualian. Proyek ini menjadi sponsor resmi MYBW 2025, melakukan aktivitas pemasaran aktif secara lokal. IOTA memperoleh sertifikat Syariah compliance dari Cambridge IFA dan memperkuat branding yang menyasar pasar keuangan Islam. Perusahaan mempercepat strategi pasarnya di Malaysia.
Sementara itu, pemerintah Malaysia lebih fokus pada pengembangan infrastruktur blockchain sendiri, bukan sekadar mengadopsi public chain global. Upaya ini dilakukan dengan menciptakan ekosistem blockchain lokal yang ramah regulasi dan dapat dikendalikan. Melalui infrastruktur blockchain nasional MBI bersama proyek mainnet lokal Zetrix, pemerintah menegaskan arah kebijakan untuk mendirikan infrastruktur blockchain yang stabil dan berkelanjutan di bawah kepemimpinan nasional, bukan tergantung pada chain eksternal.
4.6. Bitcoin Mining
Malaysia menempati peringkat top 10 negara penambang bitcoin global berdasarkan hashrate. Fasilitas penambangan skala besar berpusat di Sarawak dan Sabah (Borneo), dengan basis operasional memanfaatkan infrastruktur pembangkit listrik tenaga air (hydro) yang luas. Kedua wilayah ini memiliki surplus pasokan listrik relatif terhadap kebutuhan. Penambangan Bitcoin secara aktif memanfaatkan kelebihan listrik ini.
PLTA besar di Sarawak memproduksi listrik yang melebihi permintaan regional. Surplus ini rencananya akan diekspor ke Singapura dan negara lainnya di masa depan. Sambil menunggu pembangunan kabel laut (submarine cable), industri penambangan memanfaatkan energi ini sebagai prioritas. Pemerintah daerah bekerja sama dengan perusahaan tambang. Biaya listrik murah mendorong pertumbuhan pesat industri penambangan. Ini menjadi alternatif stabil di tengah lingkungan pertambangan global yang bergejolak karena pelarangan tambang di Cina.
Namun, penambangan ilegal menjadi masalah serius. Berdasarkan catatan asosiasi blockchain Malaysia ACCESS, perusahaan utilitas negara TNB melaporkan kerugian sekitar RM441 juta (USD 100 juta) akibat penambangan ilegal. Kasus pencurian listrik sering terjadi, beberapa hingga menyebabkan kebakaran. Insiden terbaru termasuk pencurian identitas untuk kontrak listrik penipuan. Otoritas memperketat tindakan: menyita 985 perangkat penambangan ilegal.
Industri pertambangan Malaysia menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat, karena dukungan energi terbarukan dan penerimaan institusional. Namun, industri ini juga menghadapi biaya sosial dan masalah regulasi akibat penambangan ilegal—angka bahwa Malaysia muncul sebagai hub global penambangan bitcoin sambil menyimpan tantangan yang perlu diselesaikan.
5. Pasar Kripto Malaysia: Peluang dan Tantangan
5.1. Faktor Tantangan
Malaysia terdiri dari populasi multibahasa yang menggunakan berbagai bahasa. Hal ini dapat memberikan keuntungan dalam komunikasi. Namun, bagi proyek kripto yang ingin memasuki pasar, kondisi ini menciptakan kompleksitas tersendiri. Mereka harus menyesuaikan strategi berdasarkan kelompok target yang berbeda. Hal ini menciptakan hambatan masuk bagi pelaku baru.
Sebagai contoh, terdapat perbedaan mencolok antara komunitas etnis Tionghoa dan non-Tionghoa di Malaysia. Mereka menggunakan bahasa yang berbeda, saluran komunitas yang berbeda, serta memiliki preferensi investasi yang berbeda. Hukum Syariah mempengaruhi mayoritas etnis Melayu, yang cenderung memiliki sikap pasif terhadap investasi keuangan. Sebaliknya, komunitas Tionghoa aktif berinvestasi di pasar saham lokal dan internasional. Mereka juga menggunakan produk derivatif di bursa kripto global dan platform on-chain seperti Hyperliquid. Pasar terbagi menjadi segmen-segmen yang jelas. Strategi pendekatan tunggal tidak akan efektif dalam menghadapi struktur ini.
Industri Web3 Malaysia juga menghadapi keterbatasan dalam talenta pengembang (developer). Meskipun Malaysia memiliki banyak wirausahawan yang berbakat, jumlah pengembang Web3 masih relatif kecil, terutama jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Vietnam dan Indonesia. Banyak talenta unggulan memilih pindah ke Singapura atau negara lain untuk membangun perusahaan atau melanjutkan karier mereka. Hal ini menciptakan masalah struktural: Malaysia kesulitan mempertahankan dan mengembangkan talenta dalam ekosistem domestiknya. Meskipun Malaysia menghasilkan talenta dengan standar global, ekosistem Web3 lokalnya terbatas secara struktural, sehingga menyulitkan aktivasi dan pertumbuhan. Ini menjadi salah satu faktor tantangan utama dalam pengembangan pasar kripto lokal.
5.2. Faktor Peluang
Meskipun menghadapi tantangan, pasar kripto Malaysia tetap memiliki potensi yang signifikan. Salah satu kekuatan utamanya terletak pada jaringan talenta global. Proyek-proyek ternama seperti Coingecko dan Etherscan berasal dari Malaysia dan kini memiliki pengaruh global. Talenta asal Malaysia juga memainkan peran penting dalam berbagai proyek global, termasuk Meteora, Drift, dan Pendle. Mereka membentuk jaringan erat di seluruh industri kripto global. Jaringan ini menciptakan ekosistem kolaboratif di mana peluang dapat dibagikan dan dimanfaatkan bersama.
Jaringan talenta ini berpotensi menjadi fondasi bagi pengembangan ekosistem lokal. Belakangan ini, semakin banyak talenta yang membangun karier di luar negeri mulai kembali ke Malaysia. Faktor seperti biaya hidup yang rendah dan kondisi kehidupan yang stabil mendorong tren ini. Kepulangan mereka membawa energi baru ke dalam ekosistem lokal melalui koneksi dan kontribusi ke komunitas. Kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan berkolaborasi dengan generasi berikutnya pun semakin terbuka.
Beberapa universitas ternama seperti Asia Pacific University (APU), Sunway University, dan Taylor's University juga aktif dalam kegiatan akademik terkait blockchain. Hal ini memastikan adanya aliran talenta Web3 generasi baru yang berkelanjutan. Jika tren ini diiringi oleh dukungan kebijakan pemerintah, ekosistem Web3 Malaysia dapat berkembang lebih cepat.
Malaysia juga dikenal sebagai pusat keuangan Islam. Dalam konteks ini, pasar Malaysia memiliki peluang unik dalam pengembangan aset digital berbasis Syariah. Saat ini, keuangan Islam hanya mencakup bagian kecil dari pasar kripto global. Namun, permintaan terhadap produk Syariah menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan. Peluncuran produk berbasis Syariah oleh Binance baru-baru ini memperkuat tren ini. Malaysia memiliki pengalaman institusional dan operasional dalam mengembangkan produk Syariah di keuangan tradisional — fondasi ini dapat diperluas ke aset digital.
Potensi ini tidak terbatas pada ekosistem domestik. Permintaan terhadap produk yang sesuai Syariah bersifat global, terutama di wilayah Timur Tengah. Koneksi potensial dengan pasar-pasar tersebut menunjukkan posisi strategis Malaysia. Ke depannya, Malaysia memiliki peluang untuk berkembang menjadi pusat global aset digital berbasis Syariah.
🐯 Lainnya dari Tiger Research
Telusuri lebih lanjut laporan yang relevan dengan topik ini:
[Special Report] Vietnam Crypto Market 2025: Complete Analysis of 21 Million Investor
[Special Report] Tiger Research Asia Insights: 2024 Review & 2025 Outlook
Disclaimer
Laporan ini disusun berdasarkan materi yang dianggap dapat dipercaya. Namun, kami tidak memberikan jaminan, baik secara tersurat maupun tersirat, atas keakuratan, kelengkapan, atau kesesuaian informasi yang disampaikan. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian apa pun yang timbul dari penggunaan laporan ini maupun isinya. Kesimpulan dan rekomendasi yang terdapat dalam laporan ini disusun berdasarkan informasi yang tersedia pada saat penulisan dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Semua proyek, estimasi, proyeksi, tujuan, opini, dan pandangan yang diungkapkan bersifat tentatif dan dapat berubah tanpa pemberitahuan, serta mungkin berbeda atau bertentangan dengan pandangan pihak lain atau organisasi lain.
Dokumen ini disusun semata-mata untuk tujuan informasi, dan bukan merupakan nasihat hukum, bisnis, investasi, maupun pajak. Setiap referensi terhadap sekuritas atau aset digital hanya digunakan sebagai ilustrasi dan tidak dapat dianggap sebagai rekomendasi investasi atau tawaran untuk menyediakan layanan konsultasi investasi. Materi ini tidak ditujukan kepada investor atau calon investor.
Ketentuan Penggunaan
Tiger Research mengizinkan penggunaan wajar atas report yang telah disusun dan diterbitkan. 'Penggunaan wajar' adalah prinsip yang mengizinkan penggunaan sebagian konten untuk kepentingan publik, selama tidak merugikan nilai komersial materi tersebut. Jika penggunaan sesuai dengan prinsip ini, laporan dapat digunakan tanpa memerlukan izin terlebih dahulu. Namun, saat mengutip laporan Tiger Research, Anda diwajibkan untuk:
Menyebutkan dengan jelas 'Tiger Research' sebagai sumber.
Menyertakan logo Tiger Research (hitam/putih).
Jika materi akan disusun ulang dan diterbitkan kembali, diperlukan persetujuan terpisah. Penggunaan laporan tanpa izin dapat mengakibatkan tindakan hukum.