Perjalanan Epik Onchain: Q1 2025 Ethereum di Korea
Aktivitas Pengguna Korea di Ekosistem Ethereum
Laporan dari Tiger Research ini meninjau aktivitas onchain pengguna Korea di ekosistem Ethereum selama kuartal pertama tahun 2025.
TL;DR
Pasar kripto Korea terus berkembang dari dominasi exchanges terpusat (CEX) ke lingkungan onchain. Pergeseran ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk terbatasnya peluang investasi di pasar domestik.
Pengguna Korea menunjukkan partisipasi jangka panjang yang semakin meningkat dalam ekosistem Ethereum. Penurunan pasar menyebabkan volume transaksi secara keseluruhan menurun pada Q1 2025. Aktivitas investor besar mengalami penurunan signifikan, sementara investor ritel terus mencatat pertumbuhan yang stabil.
Batas antara pasar kripto domestik dan regional akan semakin kabur. Pengguna secara aktif mencari peluang investasi yang lebih menguntungkan. Aktivitas onchain lintas batas akan terus meningkat.
1. Perjalanan Onchain User Korea Lampaui CEX
Angin perubahan tengah berhembus di pasar kripto Korea. Pengguna mulai memperluas aktivitas mereka dari CEX menuju lingkungan onchain. Ini menandai awal dari sebuah tren baru, yang didorong oleh berbagai faktor yang saling terkait.
Pernyataan darurat militer oleh mantan Presiden Yoon Suk-yeol pada Desember lalu memberikan dampak besar terhadap pasar kripto. Server exchanges lokal mengalami gangguan saat investor berbondong-bondong masuk di tengah volatilitas harga. Banyak investor kehilangan kepercayaan terhadap sistem sentralisasi karena tidak dapat mengakses akun perdagangan mereka pada saat-saat krusial. Ketidakpastian politik juga menyebabkan nilai aset berbasis KRW turun drastis, sehingga mendorong permintaan terhadap aset kripto dan stablecoin di bursa global, bukan di platform Korea.
Lingkungan regulasi yang ketat di Korea semakin mempercepat transformasi pasar ini. Exchanges lokal menawarkan peluang investasi yang terbatas, sementara bursa global dan lingkungan onchain membuka ruang baru bagi investor. Ekosistem yang lebih luas ini memungkinkan strategi investasi yang lebih beragam—mulai dari peluang arbitrase antar bursa global, perdagangan derivatif dengan leverage, peluncuran meme coin onchain, hingga keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Laporan ini menganalisis pola dan karakteristik aktivitas pengguna Korea yang merambah ke lingkungan onchain. Analisis ini didasarkan pada data sekitar 60.000 wallet pengguna Korea dalam ekosistem Ethereum untuk memberikan wawasan yang bermakna terkait pasar kripto Korea.
2. Analisis Aktivitas Onchain Ethereum: Keterlibatan User Terus Meningkat
Transaksi Ethereum mencerminkan seluruh aktivitas perdagangan dan interaksi di blockchain—mulai dari transfer aset sederhana hingga partisipasi dalam protokol DeFi dan aplikasi terdesentralisasi (dApps).
Data onchain menunjukkan bahwa jumlah transaksi Ethereum dari pengguna Korea mengalami pertumbuhan stabil sejak tahun 2016. Puncak aktivitas tercatat pada Desember 2024, saat token yang diluncurkan melalui platform launchpad mendapatkan popularitas besar. Pada periode ini, investor berbondong-bondong masuk ke ekosistem onchain untuk membangun posisi di platform terdesentralisasi, tanpa harus menunggu pencatatan di bursa terpusat. Aliran dana dari platform perdagangan kripto Korea ke wallet eksternal mencapai titik tertinggi sepanjang masa, menandakan bahwa investor secara aktif mencari peluang (alpha) di luar ekosistem lokal.
Namun, jumlah address wallet aktif menurun pada kuartal pertama 2025, diikuti dengan penurunan akuisisi pengguna baru. Penurunan pasar kripto secara umum serta faktor makroekonomi lainnya membuat investor bersikap lebih konservatif.
Meskipun tren keseluruhan menurun,namun muncul pola yang menarik. Jika dianalisis berdasarkan ukuran transaksi, baik jumlah maupun volume transaksi bernilai besar (diatas $1.000) mengalami penurunan. Sebaliknya, volume dan frekuensi transaksi bernilai kecil (dibawah $1.000) justru meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa investor besar mengurangi aktivitas mereka untuk menghindari risiko, sementara investor ritel tetap aktif bertransaksi onchain, terlepas dari kondisi pasar. Investor ritel ini secara perlahan membentuk fondasi stabil dalam ekosistem Ethereum.
3. Partisipasi Pengguna Korea dalam Ekosistem Ethereum
Penelitian kami tentang pengguna Korea yang aktif di ekosistem Ethereum selama kuartal pertama 2025 mengumpulkan data dari sekitar 10.000 pengguna yang menunjukkan aktivitas onchain substansial di antara semua subjek yang dipantau. Pengguna Korea terutama terlibat dalam 'transfer aset' selama periode ini. Transfer Ethereum dan token berbasis ERC20 (tidak termasuk USDT dan USDC) mendominasi aktivitas, yang sebagian besar mewakili pergerakan dana untuk investasi di platform perdagangan global atau ekosistem DeFi.
Metamask memimpin dalam aktivitas pertukaran kripto dan jembatan terkait. Sebagian besar pengguna Korea menggunakan Metamask sebagai wallet utama mereka dan lebih memilih fungsionalitas swap dan bridge bawaan untuk kenyamanan. Uniswap, 1inch, dan OKX Swap mengikuti sebagai layanan yang paling banyak digunakan setelahnya.
Angka partisipasi pasar NFT tetap signifikan meskipun pasar NFT global mengalami stagnasi dan perdagangan yang jarang karena likuiditas aset NFT yang rendah. Sekitar 6% dari semua pengguna aktif terlibat dalam aktivitas terkait NFT. Proyek NFT utama seperti Opensea dan Azuki secara signifikan meningkatkan partisipasi ini dengan pengumuman airdrop token mereka. Pengguna kemungkinan mengejar rewards tambahan seperti airdrop daripada tujuan koleksi atau investasi jangka panjang, yang mendorong tingkat partisipasi yang relatif tinggi ini.
Dalam hal penggunaan stablecoin, USDT menunjukkan preferensi yang luar biasa di antara pengguna Korea. Jumlah pengguna USDT melebihi USDC sekitar 1,8 kali. Preferensi ini tetap bertahan meskipun USDT menghadapi gerakan pencabutan listing di beberapa wilayah dan kontroversi terkait ketidakpatuhan terhadap regulasi MiCA. USDT mempertahankan keunggulan ini karena pangsa pasar yang tinggi, likuiditas yang melimpah, dan dukungan untuk lebih banyak pasangan perdagangan di seluruh bursa (baik CEX maupun DEX).
4. Kesimpulan
Laporan ini memberikan informasi objektif tentang pola aktivitas dan preferensi pengguna aset kripto Korea berdasarkan data onchain. Kami menganalisis sekitar 60.000 wallet pengguna Korea. Namun, analisis yang lebih canggih memerlukan perbaikan terus-menerus dalam model penyaringan lanjutan dan data pelabelan yang lebih kaya.
Meskipun demikian, analisis ini memberikan informasi dasar yang berharga untuk memahami aliran aktivitas onchain pengguna Korea. Saluran Telegram kripto terbesar di Korea memiliki 50.000 pengguna, yang menunjukkan bahwa cakupan analisis kami mewakili sebagian besar pengguna aktif kripto lokal.
Di masa depan, kami akan memperluas analisis kami untuk mencakup lebih banyak ekosistem selain Ethereum, seperti Base dan Solana. Studi komprehensif ini akan melacak aktivitas onchain pengguna Korea di berbagai platform. Melalui upaya ini, kami akan terus memantau perubahan di pasar cryptocurrency domestik dan memberikan wawasan yang lebih akurat.
Metodologi Penelitian
Pemfilteran address wallet kripto Korea terutama berfokus pada interaksi dengan exchanges lokal utama, seperti Upbit dan Bithumb. Wallet exchanges dibagi menjadi deposit wallet, hot wallet, dan cold wallet. Pola penarikan dari hot wallet memberikan kriteria identifikasi yang paling dapat diandalkan.
Address yang berinteraksi dengan deposit wallet menerima dana dari berbagai sumber (seperti: exchanges lain, wallet private yang tidak terdaftar, dll.), yang membuatnya sulit untuk secara jelas mengidentifikasi pengguna Korea. Namun, hot wallet hanya mentransfer aset ke wallet eksternal yang terdaftar langsung oleh pengguna. Oleh karena itu, catatan transfer dari hot wallet (From) ke wallet pengguna (To) berfungsi sebagai indikator kunci untuk pemfilteran utama.
Kami meningkatkan akurasi menggunakan data pelabelan yang disediakan oleh platform analisis blockchain seperti Dune, Arkham, dan Artemis. Kami juga membangun sistem penilaian untuk verifikasi tambahan yang mengevaluasi pola penggunaan, termasuk interaksi smart contract, informasi registrasi CNS (Crypto Name Service), dan analisis zona waktu aktivitas wallet. Melalui pendekatan pemfilteran multi-layer ini, kami mengekstrak sekitar 60.000 alamat wallet dengan probabilitas tinggi kepemilikan Korea untuk dianalisis dalam laporan ini
🐯 Lainnya dari Tiger Research
Telusuri lebih lanjut laporan yang relevan dengan topik ini:
[Special Report] Tiger Research Asia Insights: 2024 Review & 2025 Outlook
Korea Web3 Market Q1 2025 Update, Is Korea a Liquidity Exit?
Disclaimer
Laporan ini disusun berdasarkan materi yang diyakini dapat dipercaya. Namun, kami tidak memberikan jaminan secara eksplisit maupun implisit atas keakuratan, kelengkapan, maupun kesesuaian informasi yang disajikan. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian apa pun yang timbul akibat penggunaan laporan ini atau isinya. Kesimpulan dan rekomendasi dalam laporan ini dibuat berdasarkan informasi yang tersedia pada saat penyusunan dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Seluruh proyek, estimasi, proyeksi, tujuan, pendapat, dan pandangan yang disampaikan dalam laporan ini dapat berubah tanpa pemberitahuan dan mungkin berbeda atau bertentangan dengan pendapat pihak lain atau organisasi lainnya.
Dokumen ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat hukum, bisnis, investasi, atau pajak. Segala referensi terhadap sekuritas atau aset digital bersifat ilustratif dan tidak merupakan rekomendasi investasi atau tawaran untuk memberikan layanan konsultasi investasi. Materi ini tidak ditujukan bagi investor atau calon investor.
Ketentuan Penggunaan
Tiger Research mengizinkan penggunaan wajar atas report yang telah disusun dan diterbitkan. 'Penggunaan wajar' adalah prinsip yang mengizinkan penggunaan sebagian konten untuk kepentingan publik, selama tidak merugikan nilai komersial materi tersebut. Jika penggunaan sesuai dengan prinsip ini, laporan dapat digunakan tanpa memerlukan izin terlebih dahulu. Namun, saat mengutip laporan Tiger Research, Anda diwajibkan untuk:
Menyebutkan dengan jelas 'Tiger Research' sebagai sumber.
Menyertakan logo Tiger Research (hitam/putih).
Jika materi akan disusun ulang dan diterbitkan kembali, diperlukan persetujuan terpisah. Penggunaan laporan tanpa izin dapat mengakibatkan tindakan hukum.