Talus: Memperluas Pekerja Digital ke Ekonomi Digital
Membangun Infrastruktur Kepercayaan untuk Era Agent
Laporan ini disusun oleh Tiger Research, meneliti bagaimana Talus membangun ekonomi digital otonom melalui infrastruktur kepercayaan berbasis blockchain bagi agent AI.
TL;DR
Agent AI kini berkembang melampaui sekadar alat, namun telah menjadi aktor ekonomi independen yang membuka peluang bagi terciptanya “Autonomous Digital Economy.” Namun, untuk mewujudkan visi ini, dibutuhkan infrastruktur yang dapat memverifikasi tindakan agent dan menjamin kepercayaannya.
Talus membangun fondasi kepercayaan tersebut. Talus Network menjadikan tindakan agent dapat diverifikasi melalui blockchain, sementara Nexus memungkinkan pengembang dengan mudah membangun dan menjalankan agen on-chain.
Melalui pendekatan ini, Talus memperluas konsep Digital Labor menjadi Digital Economy dengan mentransformasi cara kita bekerja dan menciptakan nilai, sekaligus mempersiapkan transisi menuju era ekonomi otonom.
1. Prasyarat bagi Ekonomi Digital Otonom
Agent AI (selanjutnya disebut agent) kini mendapat perhatian luas sebagai “pekerja digital.” Mereka mampu secara otonom memahami situasi kompleks, mengambil keputusan independen, dan melaksanakan tugas secara mandiri. Contohnya, trading agents dapat mengeksekusi transaksi dalam hitungan milidetik atas nama pengguna, sementara customer support agents menggunakan data historis pelanggan dan informasi produk untuk menangani ribuan permintaan sekaligus. Agent-agent ini mulai muncul sebagai aktor ekonomi baru yang menciptakan nilai secara mandiri bukan lagi sekadar alat yang mengeksekusi perintah.
Perkembangan ini membuka peluang menuju paradigma baru: “Autonomous Digital Economy.” Paradigma ini membayangkan ekosistem ekonomi yang sepenuhnya otonom, di mana agen dapat bertransaksi dan berkolaborasi langsung satu sama lain, atau dengan manusia, tanpa intervensi. Jika terealisasi, paradigma ini akan menciptakan pasar efisien yang beroperasi 24/7, melampaui keterbatasan tenaga kerja manusia, dan melahirkan pasar-pasar baru berskala triliunan dolar yang disebut sebagai “Zero Billion Dollar Markets.”
Namun, visi ini masih bersifat aspiratif. Agent membutuhkan mekanisme kepercayaan untuk memverifikasi tindakan dan hasil mereka. Tanpa mekanisme tersebut, mereka tidak dapat melakukan aktivitas ekonomi secara otonom. Kebutuhan ini serupa dengan syarat dalam ekonomi dunia nyata: tenaga kerja manusia dapat berevolusi menjadi aktivitas ekonomi karena adanya fondasi institusional. Hukum mengatur perilaku, kontrak menjamin pelaksanaan, dan mata uang memungkinkan pertukaran nilai. Pekerjaan manusia hanya dapat menjadi nilai ekonomi karena sistem kepercayaan tersebut.
Pertanyaan utamanya: bagaimana membangun mekanisme kepercayaan serupa dalam lingkungan digital? Sebagian besar agent saat ini bergantung pada penyedia layanan terpusat. Proses pengambilan keputusan mereka bersifat tertutup, seperti black box, sehingga sulit diverifikasi atau dijamin pelaksanaannya. Dalam kondisi ini, hanya sedikit cara untuk memastikan tindakan agen dapat dipercaya. Pada akhirnya, kemampuan kita untuk mewujudkan pasar bernilai triliunan dolar dan ekonomi digital otonom yang sesungguhnya bergantung pada bagaimana kita membangun infrastruktur kepercayaan tersebut.
2. Talus: Infrastruktur untuk Ekonomi Digital Otonom
Talus adalah proyek infrastruktur blockchain yang dirancang untuk mewujudkan ekonomi digital otonom berbasis agent (agent-based autonomous digital economy). Sebagaimana DeFi memungkinkan aktivitas keuangan tanpa bank dan NFT membuktikan kepemilikan aset digital, Talus menggunakan teknologi blockchain untuk membangun mekanisme kepercayaan bagi ekosistem agent. Struktur kepercayaan ini menjadi pondasi agar agent dapat melakukan aktivitas ekonomi secara mandiri dan dapat diverifikasi tanpa campur tangan manusia.
Namun, tujuan Talus tidak berhenti pada pembangunan mekanisme kepercayaan semata. Kepercayaan adalah prasyarat bagi ekonomi digital otonom, tetapi kepercayaan saja tidak cukup untuk membuat ekonomi tersebut berfungsi. Agar agent dapat beroperasi sebagai aktor ekonomi nyata, mereka memerlukan sistem yang mampu merancang dan mengeksekusi alur kerja (workflow) yang kompleks di atas pondasi kepercayaan tersebut. Untuk menjawab kebutuhan ini, Talus memperkenalkan Nexus, sebuah kerangka kerja (framework) pengembangan workflow. Nexus adalah versi terdesentralisasi dari layanan seperti n8n atau Zapier, yang memungkinkan pengembang dengan mudah menyusun dan menjalankan workflow agent dalam lingkungan onchain.
Melalui pendekatan ini, Talus menggabungkan infrastruktur kepercayaan (Talus Network) dan kerangka kerja workflow (Nexus) untuk membangun ekosistem ekonomi digital di mana agent dapat berkolaborasi dan menciptakan nilai secara otonom.
2.1. Talus Network: Pondasi Kepercayaan bagi Agent
Talus Network merupakan infrastruktur inti yang membangun kepercayaan antaragen. Sebelumnya, tidak ada aturan yang mengatur perilaku agen, tidak ada mekanisme yang menjamin pelaksanaan tugas, dan tidak ada sistem pertukaran nilai. Talus mengisi celah ini dengan infrastruktur berbasis blockchain yang menciptakan lingkungan kolaboratif dengan dasar kepercayaan.
Talus Network terdiri atas tiga lapisan inti: Coordination & Value Layer, Data Storage Layer, dan Computation & Execution Layer. Ketiga lapisan ini saling terhubung secara organik untuk menjamin transparansi dan keandalan, sekaligus mempertahankan skalabilitas dan efisiensi biaya.
Coordination & Value Layer merupakan pondasi Talus Network sekaligus pusat aktivitas agent. Lapisan ini mengelola seluruh informasi yang membutuhkan kepercayaan onchain, termasuk identitas agent, riwayat transaksi, izin akses, dan status workflow. Talus membangun lapisan ini di atas blockchain Sui, yang mendukung pemrosesan paralel berperforma tinggi. Sui menjamin pemrosesan transaksi yang stabil tanpa konflik, bahkan ketika ribuan agent beroperasi secara bersamaan. Dengan pendekatan ini, Talus menciptakan dasar yang dapat dipercaya bagi kolaborasi dan pertukaran nilai antar agent dalam lingkungan ekonomi otonom.
Data Storage Layer menyediakan penyimpanan data yang efisien dan hemat biaya. Agen membutuhkan berbagai informasi untuk memproses tugas-tugas kompleks, tetapi menyimpan semua data di blockchain tidak efisien. Untuk itu, Talus menggunakan Walrus, sistem penyimpanan terdistribusi yang dikembangkan oleh Mysten Labs. Walrus menyimpan metadata agent (profil, dokumentasi), memori (log percakapan, riwayat tugas), dan konteks operasional (pengaturan model AI, cache data pasar). Agen dapat dengan cepat mengambil informasi ini saat diperlukan. Pendekatan ini memungkinkan blockchain fokus hanya pada data kepercayaan inti, sementara Walrus menangani penyimpanan data berskala besar secara terdesentralisasi dan efisien.
Computation & Execution Layer adalah struktur eksekusi offchain yang dirancang untuk memproses komputasi kompleks secara efisien. Eksekusi langsung di blockchain lambat dan mahal, sehingga lapisan ini memindahkan proses berat ke luar rantai (offchain). Namun, hal ini menimbulkan dilema: offchain cepat tetapi sulit diverifikasi, sementara onchain dapat dipercaya tetapi lambat dan mahal. Talus memecahkan masalah ini melalui struktur hibrida yang berpusat pada Leader Network. Leader Network berfungsi sebagai jembatan antara komponen onchain dan offchain. Saat mendeteksi permintaan eksekusi workflow dari blockchain, sistem ini meneruskan permintaan ke alat offchain (seperti LLM APIs atau layanan Web2) untuk melakukan komputasi aktual, lalu mengembalikan hasil yang telah diproses ke blockchain untuk diverifikasi.
Melalui desain hibrida ini, Talus menggabungkan efisiensi komputasi kompleks dengan reliabilitas blockchain. Proses dijalankan cepat offchain, tetapi hasilnya selalu diverifikasi onchain. Struktur ini menciptakan lingkungan eksekusi yang memenuhi dua kebutuhan utama: kecepatan dan keandalan.
2.2. Nexus: Kerangka Kerja Onchain untuk Workflow Agent
Jika Talus Network adalah infrastruktur dasar bagi ekosistem agent otonom, maka Nexus adalah framework tempat pengembang membangun dan menerapkan agent onchain di atasnya. Melalui Nexus, pengembang dapat menyusun workflow agent berbasis onchain dalam lingkungan pengembangan Python yang familiar, tanpa perlu pemahaman mendalam tentang teknologi blockchain.
Komponen inti Nexus adalah Nexus Onchain Package (NOP). NOP mendefinisikan aturan dasar dan antarmuka (interface) untuk workflow yang membentuk agent. Dengan ini, seluruh agent Talus beroperasi dengan struktur dan protokol yang seragam. Pendekatan ini memungkinkan berbagai agent dan alat berinteraksi secara terkoordinasi dalam satu ekosistem. NOP juga melacak status eksekusi workflow dan memverifikasi hasil di setiap tahap. Dengan demikian, setiap tugas agent tercatat secara transparan dan konsisten di blockchain. Workflow yang telah didefinisikan kemudian dideploy sebagai smart contract di blockchain Sui, dalam bentuk Talus Agent Packages (TAP).
Sebagai contoh, bayangkan seorang pengembang membangun agent perdagangan (trading agent). Agent ini memegang aset onchain dan mengeksekusi transaksi secara langsung, namun dapat meminta analisis pasar dari agen analis makro lainnya untuk merumuskan strategi perdagangan. Berkat protokol standar Nexus, kedua agent dapat saling bertukar data dan berkolaborasi. Jika agent analis makro membutuhkan data eksternal, Leader Network akan terhubung ke alat offchain untuk melakukan komputasi yang diperlukan, lalu mengembalikan hasilnya ke blockchain. Seluruh proses mulai dari analisis, eksekusi perdagangan, hingga verifikasi hasil yang tercatat secara onchain dan sepenuhnya transparan.
Aksesibilitas pengembangan akan semakin meningkat di masa depan. Dalam jangka panjang, Talus akan menghadirkan Talus Vision, sebuah no-code workflow builder yang memungkinkan pengguna merancang dan menerapkan agent secara visual tanpa menulis kode. Talus Network menyediakan pondasi kepercayaan, sementara Nexus menurunkan hambatan pengembangan. Dengan kombinasi ini, semakin banyak pengembang dan pengguna dapat berpartisipasi dalam ekosistem agent onchain, mendorong pertumbuhan menuju ekonomi digital otonom yang lebih luas.
3. Ekonomi Agent Talus: Pasar Pengembang dan Aplikasi Konsumen
Talus telah semakin dekat mewujudkan ekonomi digital otonom dengan membangun infrastruktur teknis untuk agent. Namun, teknologi unggul saja tidak cukup untuk menumbuhkan sebuah ekosistem. Sebagaimana internet menjadi populer melalui email sebagai killer app-nya, Talus juga memerlukan kasus penggunaan praktis (use cases) yang dapat menjangkau pengguna nyata. Talus mendekati hal ini melalui dua lapisan strategi yaitu membangun marketplace tempat pengembang dapat membuat serta memonetisasi alat dan agent; dan menyediakan aplikasi konsumen yang dapat digunakan langsung oleh pengguna umum.
3.1. Dev Markets: Pasar untuk Tools dan Agents
Kerangka pengembangan Nexus dari Talus pada dasarnya menciptakan pasarnya sendiri. Sebagaimana layanan seperti Figma membangun ekosistem pengembang melalui plugin pihak ketiga, Talus juga membangun marketplace yang berpusat pada alat (tools) dan agent. Struktur ini memungkinkan pengembang berkontribusi langsung sekaligus memperoleh pendapatan.
Sebagai contoh, pengembang dapat mempublikasikan Talus Tools yang mereka buat ke Tool Marketplace untuk menghasilkan pendapatan. Pengembang lain kemudian dapat mengintegrasikan alat tersebut ke dalam workflow mereka. Setiap kali workflow dijalankan, pengembang alat menerima biaya penggunaan dalam token $US, token asli ekosistem Talus. Agent Marketplace beroperasi dengan cara serupa: setiap kali suatu agent dipanggil (invoked), pengembangnya memperoleh pendapatan dalam token $US.
Struktur ini menciptakan siklus pertumbuhan yang saling memperkuat (virtuous cycle): semakin banyak pengembang menambahkan alat baru, semakin banyak tugas yang dapat dilakukan agent. Seiring bertambahnya agent, permintaan untuk pengembangan alat meningkat. Ketika aktivitas ekosistem bertambah, permintaan terhadap token $US juga naik, memberikan insentif ekonomi lebih besar bagi pengembang dan mempercepat pertumbuhan ekosistem.
3.2. Consumer Apps: IDOL Launchpad dan AvA Markets
Pasar pengembang menyelesaikan sisi pasokan ekosistem, namun sisi permintaan juga harus terpenuhi. Ekosistem tidak dapat berkembang tanpa aplikasi yang dapat dijalankan dan dinikmati langsung oleh pengguna umum. Talus menjawab kebutuhan ini dengan memperluas penerapan agent ke ranah hiburan. Dengan cara ini, Talus memopulerkan ekonomi agent melalui aplikasi yang mudah diakses dan menyenangkan untuk digunakan.
IDOL.fun memungkinkan pengguna membuat dan mengoperasikan IDOL agents, yaitu chatbot AI berbasis Twitter (X). Agent-agent ini dapat berinteraksi dengan penggemar, menerima pekerjaan dari merek atau individu, dan bahkan menghasilkan pendapatan nyata. Siapapun dapat membuat agent-nya sendiri dan berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi otonom tanpa perlu keahlian teknis. Dalam konteks ini, agen berfungsi sebagai layanan utuh yang berdiri sendiri, bukan sekadar bagian dari workflow.
Selanjutnya, Talus memperkenalkan potensi dari pasar AvA (Agent vs Agent). Pasar ini mendukung berbagai format permainan yang berpusat pada interaksi agent. Selain skema di mana agent saling berkompetisi, juga dimungkinkan format permainan di mana pengguna berinteraksi dengan agent dan bersaing dengan pengguna lain. Pengembang dapat mengadaptasi genre permainan seperti murder mystery atau poker berbasis agent. Pengguna dapat berpartisipasi langsung dalam permainan atau menikmati pengalaman memprediksi hasilnya. Seluruh proses terekam secara transparan di blockchain, memungkinkan pengguna merasakan langsung ekonomi agen tanpa kekhawatiran manipulasi.
IDOL.fun dan AvA Markets hanyalah titik awal. Dengan fondasi kerangka kerja Nexus, agent dapat berkembang melampaui hiburan menuju berbagai domain lainnya. Dalam DeFi, agent dapat secara otomatis mengeksekusi strategi investasi kompleks dari perintah sederhana. Dalam DAO, agent dapat menganalisis proposal, memprioritaskannya, dan bertindak sebagai manajer tata kelola (governance manager) yang mengalokasikan sumber daya. Pada akhirnya, Talus memandang popularisasi melalui hiburan sebagai titik loncatan bagi ekspansi ekonomi agent ke berbagai sektor industri.
4. Talus Membuka Era Ekonomi Digital Otonom
Agent kini tidak lagi sekadar mengikuti instruksi manusia secara pasif. Mereka berkembang menjadi aktor ekonomi yang mampu membuat keputusan independen, berkolaborasi dengan agent lain, dan menciptakan nilai secara mandiri. Era Digital Labor telah dimulai dan Talus melangkah lebih jauh dengan membangun fondasi untuk memperluasnya menjadi Digital Economy.
Setiap inovasi besar dalam dunia IT selalu dimulai dari infrastruktur baru. Internet mengubah cara kita terhubung, Cloud computing merevolusi cara kita mengelola sumber daya komputasi, Mobile technology mendefinisikan ulang aksesibilitas layanan. Demikian pula, Talus mendefinisikan ulang sistem pekerja digital dan ekonomi digital otonom.
Lebih dari sekadar agent yang menggantikan pekerjaan manusia, agen-agen Talus berkolaborasi satu sama lain untuk menciptakan nilai baru, membentuk ekosistem ekonomi yang sepenuhnya baru. Cara kita bekerja dan menciptakan nilai akan berubah secara fundamental.
Namun, masih terlalu dini untuk memprediksi seperti apa bentuk masa depan dari pergeseran ini dari Digital Labor menuju Digital Economy. Batasan teknis, regulasi, dan penerimaan sosial masih menjadi tantangan yang perlu diselesaikan. Meski begitu, mengingat potensinya untuk mentransformasi secara mendasar cara manusia bekerja dan menciptakan nilai, masa depan ekonomi digital otonom yang dibangun oleh Talus layak untuk mendapat perhatian besar.
🐯 Lainnya dari Tiger Research
Telusuri lebih lanjut laporan yang relevan dengan topik ini: Disclaimer
Laporan ini sebagian didanai oleh Talus. Laporan ini disusun secara independen oleh tim peneliti kami menggunakan sumber-sumber yang kredibel. Temuan, rekomendasi, dan opini yang tercantum didasarkan pada informasi yang tersedia pada saat publikasi dan dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian apa pun yang timbul akibat penggunaan laporan ini atau isinya, serta tidak memberikan jaminan atas keakuratan maupun kelengkapannya. Informasi dalam laporan ini dapat berbeda dari pandangan pihak atau organisasi lain.Laporan ini disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan bukan merupakan nasihat hukum, bisnis, investasi, atau pajak. Setiap referensi terhadap sekuritas atau aset digital hanya bersifat ilustratif dan tidak merupakan rekomendasi investasi maupun penawaran layanan investasi. Materi ini tidak ditujukan untuk investor.
Ketentuan Penggunaan
Tiger Research mengizinkan penggunaan wajar atas report yang telah disusun dan diterbitkan. ‘Penggunaan wajar’ adalah prinsip yang mengizinkan penggunaan sebagian konten untuk kepentingan publik, selama tidak merugikan nilai komersial materi tersebut. Jika penggunaan sesuai dengan prinsip ini, laporan dapat digunakan tanpa memerlukan izin terlebih dahulu. Namun, saat mengutip laporan Tiger Research, Anda diwajibkan untuk:
Menyebutkan dengan jelas ‘Tiger Research’ sebagai sumber.
Menyertakan logo Tiger Research (hitam/putih).
Jika materi akan disusun ulang dan diterbitkan kembali, diperlukan persetujuan terpisah. Penggunaan laporan tanpa izin dapat mengakibatkan tindakan hukum.










