Bagaimana Plume Posisikan Diri di Ekosistem RWA Senilai USD 16 Triliun
Menjembatani Regulasi dan Skala Pasar RWA
Laporan ini disusun oleh Tiger Research, menganalisis posisi strategis Plume dalam pasar Real World Asset (RWA) senilai USD 16 triliun melalui keterlibatan regulasi di AS dan Hong Kong serta pengembangan ekosistem.
TL;DR
Meski memiliki potensi jangka panjang yang diproyeksikan mencapai USD 16 triliun pada 2030, pasar aset dunia nyata (RWA) saat ini masih berada pada tahap awal, dibatasi oleh ketidakpastian regulasi. Dalam konteks ini, keterlibatan langsung dalam perancangan regulasi menjadi keunggulan strategis utama.
Plume membangun infrastruktur yang menjembatani keuangan tradisional dan DeFi, sekaligus berperan aktif dalam pembentukan kerangka regulasi RWA di AS dan Hong Kong. Hal ini dilakukan melalui keterlibatan dengan Departemen Keuangan dan SEC, komunikasi langsung dengan pemerintahan Trump, serta kemitraan dengan USD1.
Dengan pertumbuhan signifikan dalam 30 hari terakhir (85% peningkatan nilai RWA dan 84% pertumbuhan jumlah holder) serta pendekatan regulasi proaktif, Plume berada pada posisi strategis untuk memimpin perkembangan pasar ini.
1. Gambaran umum Ekosistem RWA: Wawasan dan Peluang
Real World Asset (RWA) mengacu pada tokenisasi aset dunia nyata yang berjalan atau berdiri diatas jaringan blockchain. Narasi ini kini menjadi fokus utama dalam Web3 dan mulai menarik perhatian institusi keuangan tradisional.
Namun, perkembangan pasar RWA saat ini masih jauh dari ekspektasi. Laporan BCG memperkirakan nilai pasar akan mencapai USD 16 triliun pada 2030, namun estimasi untuk 2025 hanya sekitar USD 3,1 triliun, setara dengan 9% dari proyeksi jangka panjang. Gap ini menyoroti jarak yang signifikan antara potensi dan kemajuan aktual.
Faktor utama yang membatasi pertumbuhan adalah aspek regulasi. Di banyak yurisdiksi, partisipasi masih terbatas pada investor institusional dan terakreditasi. Klasifikasi aset juga berbeda antar wilayah, beberapa dianggap sebagai sekuritas, komoditas, atau aset digital yang menciptakan kompleksitas tambahan.
Akibatnya, RWA belum mewujudkan salah satu janji utamanya: membuka akses luas ke aset dunia nyata.
Namun, kini perubahan tengah berlangsung. Pusat keuangan dunia seperti AS dan Hong Kong mulai aktif merancang kerangka regulasi untuk mendukung pertumbuhan pasar RWA. Otoritas di kedua wilayah ini semakin terbuka terhadap dialog industri untuk mendefinisikan struktur regulasi baru menunjukkan potensi titik balik (inflection point) bagi sektor ini.
Dalam konteks tersebut, penting untuk mengidentifikasi proyek RWA yang secara aktif berkontribusi pada pengembangan regulasi. Kemampuan untuk menavigasi dan mempengaruhi kebijakan akan menjadi penentu utama dalam transisi pasar dari yang didominasi institusi menuju partisipasi publik yang lebih luas.
2. Visi Plume dalam Integrasi Real-World Asset (RWA) ke DeFi
Plume adalah blockchain full-stack yang secara khusus dirancang untuk tokenisasi aset dunia nyata seperti obligasi pemerintah, private equity, aset alternatif, dan energi terbarukan.
Tujuan utamanya adalah mengubah aset tradisional yang tidak likuid atau sulit diakses menjadi token digital, sehingga dapat diakses oleh investor yang lebih luas.
Keunggulan Plume bukan sekadar membawa "RWA ke DeFi", mmelainkan strategi hybrid yang menggabungkan aset dunia nyata dan aset kripto-native. Pendekatan ini mengatasi keterbatasan mendasar di kedua sisi pasar dan menciptakan peluang lintas-sektor baru yang dapat diskalakan secara luas.
Sebagai contoh, investor menggunakan aset token seperti nALPHA dari Nest, yang didukung oleh berbagai aset dunia nyata sebagai jaminan untuk pinjaman di Morph. Hal ini memungkinkan investor membeli produk RWA dan mengintegrasikannya langsung ke dalam ekosistem DeFi, menciptakan produk keuangan baru yang menyatukan fungsi tradisional dan inovasi DeFi.
Namun, untuk memperluas basis aset dan jangkauan investor, Plume tidak hanya fokus pada pengembangan ekosistem, tetapi juga aktif dalam kerja regulasi.
Secara khusus, Plume telah membangun jalur komunikasi regulasi di Amerika Serikat dan Hong Kong untuk berkontribusi dalam diskusi kerangka regulasi. Pendekatan ini memposisikan Plume untuk mempengaruhi standar industri dan arah perkembangan pasar RWA global.
2.1. Plumerica (Amerika Serikat)
Pada bulan Mei, tim Plume mengadakan pertemuan dengan Departemen Keuangan AS dan tim khusus SEC untuk kripto, dilanjutkan dengan diskusi langsung bersama Presiden Donald Trump terkait kebijakan kripto, tokenisasi, dan masa depan RWA di AS.
Meskipun pertemuan ini belum menghasilkan perubahan kebijakan langsung, dialog tersebut penting untuk menyampaikan perspektif industri kepada regulator. Keterlibatan seperti ini meningkatkan peluang agar kerangka regulasi di masa depan lebih mencerminkan realitas operasional di lapangan.
Salah satu hasil konkret awal adalah usulan "Innovation Exemption" oleh Komisaris SEC Paul Atkins, yang terinspirasi dari diskusi dengan Plume.
Kebijakan ini mengusulkan pengecualian regulasi sementara bagi perusahaan yang mengembangkan layanan berbasis blockchain dan on-chain, sehingga memungkinkan proyek seperti Plume untuk meluncurkan produk lebih cepat tanpa terhambat oleh regulasi sekuritas lama.
Selain itu, Plume telah menjalin kemitraan dengan USD1, stablecoin yang diterbitkan oleh World Liberty Financial, entitas dengan kedekatan terhadap pemerintahan AS saat ini. Meski masih berskala terbatas, kemitraan ini menciptakan koneksi strategis dengan stablecoin berorientasi kebijakan dalam pasar AS.
Seluruh inisiatif ini mencerminkan upaya Plume untuk membangun pengaruh kebijakan dan mengamankan posisi awal dalam pembentukan pasar RWA di pusat keuangan terbesar dunia.
2.2. Plume Kong (Hong Kong)
Strategi regulasi Plume tidak terbatas pada AS. Proyek ini juga memperluas kehadirannya di Hong Kong, salah satu pusat keuangan utama di Asia.
Pada 3 Juli 2025, Plume menjadi co-host dalam acara "2025 Hong Kong New Policy Forum" bersama Web3Labs. Acara ini dihadiri oleh Wu Jiezhuang, anggota Dewan Legislatif dan figur penting dalam Subkomite Pengembangan Web3 dan Aset Virtual.
Dalam forum tersebut, Plume dan Web3Labs meluncurkan program “RWA Bridge Program” untuk menjembatani keuangan tradisional dan infrastruktur Web3. Program ini dirancang untuk membantu institusi keuangan mengadopsi aset on-chain dengan fokus pada kasus nyata seperti private credit, obligasi AS, dan aset alternatif.
Plume juga mengumumkan partisipasinya dalam regulatory sandbox aset digital Hong Kong, menunjukkan komitmen strategis untuk memanfaatkan kerangka regulasi berbasis inovasi di wilayah tersebut. Ini menguatkan posisi Plume sebagai hub distribusi aset dan modal on-chain utama untuk kawasan Asia-Pasifik.
3. Membangun Momentum di Pasar RWA
Apakah strategi regulasi dan keterlibatan Plume dengan pemerintah mulai menunjukkan hasil konkret? Data terbaru menunjukkan perkembangan awal yang menjanjikan.
Strategi ekspansi ekosistem Plume dibangun secara bertahap dan terstruktur. Proyek ini memulai dengan membangun basis pengguna inti melalui platform DeFi native-nya, Nest. Di atas fondasi tersebut, Plume meluncurkan sejumlah produk RWA seperti USTB dan nTBILL, keduanya didukung obligasi pemerintah AS yang berkontribusi terhadap lonjakan signifikan jumlah holder token.
Plume juga memperkuat infrastruktur teknologinya. Mesin tokenisasi open-source ARC mendukung penerbitan berbagai token berbasis aset, sementara solusi interoperabilitas SkyLink memfasilitasi konektivitas antar-blockchain.
Dengan pondasi ekosistem yang nyata dan terbuka, Plume aktif menjalin kemitraan baru untuk mempercepat skala ekosistemnya.
4. Tantangan Skala dan Momentum Pertumbuhan Plume
Plume menghadapi keterbatasan skala yang jelas. Dengan total aset sebesar $134,18 juta, Plume baru merepresentasikan sekitar 1% dari total pasar aset ter-tokenisasi senilai $13,3 miliar. Namun, data pertumbuhan menunjukkan arah yang berbeda. Dalam 30 hari terakhir, Plume mencatat pertumbuhan 85% dalam nilai RWA dan 84% dalam jumlah holder RWA mengindikasikan momentum kuat di tahap awal.
Meskipun belum masuk jajaran proyek terbesar dari sisi total aset, Plume telah menjadi blockchain nomor satu secara global dalam jumlah holder RWA (15.000+), melampaui Ethereum hanya dalam dua minggu. Ini mencerminkan fokus Plume pada pengguna riil dan pengalaman fungsional, bukan semata-mata akumulasi nilai.
Ke depan, momentum ini kemungkinan akan semakin cepat, didorong oleh potensi dukungan regulasi yang muncul dari keterlibatan aktif Plume dengan pembuat kebijakan di AS dan Asia.
Plume kini memiliki posisi yang jelas di lanskap pasar RWA. Kemitraan strategis di yurisdiksi utama serta pipeline lebih dari 200 proyek aktif mendukung ekspansi ekosistem. Dengan fondasi ini, Plume berada dalam posisi yang kuat untuk mengakselerasi pertumbuhan seiring matangnya kerangka regulasi.
🐯 Lainnya dari Tiger Research
Telusuri lebih lanjut laporan yang relevan dengan topik ini:
Maple Finance: Onchain Asset Management for the Institutional Capital Era
Hyperlane: The Permissionless Cross-Chain Protocol Connecting 150+ Blockchains
Disclaimer
Laporan ini sebagian didanai oleh Plume. Namun, laporan ini disusun secara independen oleh tim riset kami berdasarkan sumber-sumber terpercaya. Temuan, rekomendasi, dan opini yang disampaikan merujuk pada informasi yang tersedia saat publikasi dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat penggunaan laporan ini atau isinya, dan tidak menjamin keakuratan maupun kelengkapannya. Informasi yang disampaikan dapat berbeda dengan pandangan pihak lain. Laporan ini disusun semata-mata untuk tujuan informasional dan bukan merupakan nasihat hukum, bisnis, investasi, atau pajak. Referensi terhadap sekuritas atau aset digital dalam dokumen ini hanya bersifat ilustratif dan tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi investasi atau penawaran jasa konsultasi investasi. Materi ini tidak ditujukan bagi investor maupun calon investor.
Terms of Usage
Tiger Research mengizinkan penggunaan wajar atas report yang telah disusun dan diterbitkan. 'Penggunaan wajar' adalah prinsip yang mengizinkan penggunaan sebagian konten untuk kepentingan publik, selama tidak merugikan nilai komersial materi tersebut. Jika penggunaan sesuai dengan prinsip ini, laporan dapat digunakan tanpa memerlukan izin terlebih dahulu. Namun, saat mengutip laporan Tiger Research, Anda diwajibkan untuk:
Menyebutkan dengan jelas 'Tiger Research' sebagai sumber.
Menyertakan logo Tiger Research (hitam/putih).
Jika materi akan disusun ulang dan diterbitkan kembali, diperlukan persetujuan terpisah. Penggunaan laporan tanpa izin dapat mengakibatkan tindakan hukum.