Orbiter Finance: Satu Penghubung Untuk Semua Chain
Visi yang Dibangun di Atas Tekad yang Kuat
Laporan ini ditulis oleh Tiger Research, mengkaji evolusi Orbiter Finance dari bridge lintas chain yang aman menjadi penyedia infrastruktur omnichain dengan solusi Vizing Layer 2.
Ringkasan
Selama ini, bridge cross-chain dengan peran transfer aset, masih kerap kali rentan terhadap ancaman keamanan, Namun tercatat sejak 2021, Orbiter Finance telah beroperasi dengan aman, sehingga memperoleh kepercayaan pengguna.
Dengan munculnya chain baru dan ekspansi DeFi, pasar bridge berkembang pesat, dengan perkiraan transfer aset tahunan mencapai $510,7 miliar pada 2027. Integrasi cepat, stabilitas teknis, dan biaya rendah menjadi kunci untuk mengakusisi pangsa pasar.
Dengan produk yang bersaing, Orbiter Finance memperluas layanannya melampaui kompetitor dengan Vizing, bertujuan merevolusi transfer aset dan data lintas chain melalui infrastruktur omnichain.
1. Perkenalkan OG di Ekosistem Bridge
Pasar crypto telah menyaksikan naik turunnya berbagai proyek, termasuk bridge blockchain tidak terkecuali. Sebagai infrastruktur penting, bridge memungkinkan transfer aset antar blockchain yang berbeda, menjadikannya kunci dalam menghubungkan ekosistem yang semakin terfragmentasi dengan hadirnya berbagai solusi Layer 2 (L2).
Bridge menjadi salah satu titik yang rentan menjadi target dalam keamanan crypto. Salah satu peretasan terbesar terjadi pada Wormhole Bridge, di mana eksploitasi smart contract Solana memungkinkan pencurian 120.000 $wETH. Token ini kemudian ditukar dengan $ETH di Ethereum, sehingga menyebabkan kerugian besar. Bridge sangat rentan karena mengelola dana dalam jumlah besar dan harus menyesuaikan aturan dari berbagai blockchain, sehingga menciptakan celah keamanan. Selain itu, mekanisme validator yang terbatas meningkatkan risiko pencurian key, memperumit tantangan keamanan meskipun lingkungan crypto terus berusaha meminimalisir faktor-faktor penyebab penurunan kepercayaan publik.
Meski demikian , bridge tetap menjadi elemen fundamental dalam ekosistem crypto. Karena itu, penting untuk menilai proyek yang memiliki stabilitas dan rekam jejak yang kuat untuk mempertahankan ekosistem yang sehat. Salah satu contohnya adalah Orbiter Finance, telah beroperasi sejak 2021 dan mempertahankan pertumbuhan stabil. Dengan dukungan dari tokoh besar seperti Vitalik Buterin dan OKX Ventures, Orbiter Finance berhasil membangun keunggulan kompetitif dalam industri bridge blockchain. Laporan ini akan mengkaji faktor-faktor yang mendukung keberhasilan Orbiter Finance serta prospek masa depannya di tengah lanskap crypto yang terus berkembang.
2. Mengupas Pasar Bridge: Faktor Kunci yang Perlu Diketahui
Ekosistem blockchain terus berkembang beriringan dengan munculnya berbagai chain baru. Dalam proses ini, pasar bridge juga mendapatkan keuntungan dari pola perkembangan berkelanjutan dalam ekosistem rantai tersebut.
Insentif Awal: Chain baru biasanya menarik investor dengan airdrop dan insentif atau reward lain, tentunya mendorong perpindahan aset melalui bridge.
Aktivasi DeFi: Setelah airdrop, layanan DeFi seperti peminjaman, staking, dan penyediaan likuiditas mulai berkembang, meningkatkan volume transaksi di bridge.
Ekspansi DApp: Seiring bertumbuhnya ekosistem, DApp seperti game dan pasar NFT bermunculan, mempercepat adopsi bridge sebagai bagian rutin dari infrastruktur.
Namun, perhatian selalu bergeser ke chain baru yang menawarkan peluang lebih segar, dengan kata lain pasar bridge juga tumbuh seiring munculnya chain baru dan berkembangnya ekosistem. Siklus ini sebenarnya menyerupai perpindahan pedagang dari distrik lama ke area baru yang lebih menguntungkan, di mana pemain awal memperoleh keuntungan lebih besar. Pola ini mencerminkan pergerakan modal yang terus berlanjut antar ekosistem blockchain.
Menurut DeFiLlama, volume aset yang dijembatani mencapai $256,9 miliar pada 2024 lebih dari dua kali lipat tahun sebelumnya. Namun, angka ini tidak mencakup semua chain, sehingga total volume mungkin bisa lebih tinggi.
Pertumbuhan ekosistem blockchain disertai perubahan signifikan, termasuk regulasi yang berkembang dan lonjakan proyek token melalui memecoin launchpads, meski proyek berkualitas tetap terbatas. Dengan tren ini, volume aset yang dijembatani diproyeksikan mencapai $510,7 miliar pada 2027.
Di pasar bridge yang kompetitif, pendapatan dan dominasi pasar bergantung pada tiga faktor utama: koneksi cepat dengan rantai baru, keamanan teknis yang kuat, serta kecepatan transaksi tinggi dengan biaya rendah. Faktor-faktor ini menjadi kunci bagi keberlanjutan dan ekspansi pemain utama di industri ini.
Di tengah pertumbuhan ini, Orbiter Finance menonjol sebagai bridge terdesentralisasi yang menghubungkan proyek baru seperti Abstract dan Story, serta ekosistem besar seperti Solana. Dengan transfer cepat (10-20 detik) dan biaya rendah, Orbiter menarik lebih banyak pengguna dan menyederhanakan pergerakan aset antar blockchain.
Teknologi dan skalabilitas Orbiter menjadikannya penghubung penting antara Web2 dan Web3, memperkuat perannya di pasar blockchain yang terus berkembang.
2.1. Orbiter’s Push for New Chain Connectivity
Orbiter Finance mendukung lebih dari 70 blockchain dan terus memperluas jangkauannya dengan mengintegrasikan chain baru yang sangat scalable. Keunggulan utama platform ini terletak pada adopsinya yang cepat terhadap solusi Ethereum Layer 2 baru, terutama rollup berbasis zero-knowledge.
Dalam ekosistem ZK, Orbiter telah mengintegrasikan ZKFair, zkLink Nova, dan Proof of Play Apex, memperkuat posisinya dalam jaringan berbasis ZK. Tidak hanya itu, Orbiter juga sedang mengembangkan Vizing, jaringan L2 berbasis ZK miliknya sendiri, yang akan semakin mempercepat adopsi solusi skalabilitas Ethereum. Ditambah lagi, Orbiter mendukung berbagai solusi Optimistic Rollup seperti Arbitrum dan Optimism, memungkinkan transfer aset yang cepat dan efisien di berbagai jaringan L2 Ethereum. Fleksibilitas ini membuatnya menjadi bridge yang interoperable, menghubungkan berbagai ekosistem blockchain dengan mudah.
Salah satu langkah strategis Orbiter yang membedakannya dari kompetitor adalah integrasi awal terhadap Bitcoin Layer 2. Saat banyak layanan bridge masih berfokus pada Ethereum, Orbiter telah mendukung BEVM, Bitlayer, dan B² Network, memperluas aksesibilitas pengguna yang ingin menjembatani aset berbasis Bitcoin.
Dengan kombinasi ekspansi cepat di ekosistem L2 Ethereum, fleksibilitas lintas blockchain L1, dan adopsi awal terhadap Bitcoin L2, Orbiter Finance diposisikan sebagai penyedia bridge yang semakin berpengaruh dalam dunia blockchain yang terus berkembang.
2.2. Layanan Technical yang Andal
Sejak 2021, Orbiter Finance telah beroperasi dan mempertahankan kestabilannya. Dengan menggabungkan node pembuat desentralisasi dan likuiditas berbasis smart contract, Orbiter memastikan transfer aset cepat, efisien dan aman untuk sistem ZK-SPV technology dan O-Pool.
Seluruh proses diverifikasi oleh teknologi ZK-SPV, yang memastikan keabsahan transaksi secara kriptografis tanpa perlu kepercayaan pihak ketiga. Sistem O-Pool menjaga likuiditas antar blockchain dan membantu menekan biaya transaksi, sementara node pembuat mendapatkan insentif dari biaya yang dihasilkan. Dengan kombinasi teknologi ini, Orbiter Finance menghadirkan solusi bridge lintas chain yang andal, memungkinkan konektivitas blockchain yang lebih luas dengan tingkat keamanan yang tinggi.
Sistem Orbiter Finance berfungsi mirip dengan jaringan bank yang beroperasi di berbagai negara. Ketika seorang pengguna mendepositkan dana di bank di satu negara (chain asal), seorang wakil bank (pembuat) memberi tahu cabang di negara lain (chain tujuan) untuk memberikan jumlah yang setara. Semua transaksi diperkuat melalui tanda terima yang tidak dapat dipalsukan (bukti ZK), memastikan keamanan dan kepercayaan.
Dari perspektif teknis, Orbiter Finance mengintegrasikan dua komponen kunci. Pertama, sistem O-Pool mengelola likuiditas menggunakan smart contract yang diterapkan di berbagai chain. Pengguna mendepositkan aset ke dalam O-Pool melalui sumber chain, dan node pembuat mendeteksi serta memfasilitasi penarikan ke chain tujuan. Kedua, teknologi ZK-SPV memanfaatkan bukti zero-knowledge untuk memverifikasi transaksi lintas chain secara matematis, memungkinkan validasi instan tanpa periode menunggu yang lama. Hal ini mengatasi masalah latensi yang sering muncul dalam metode verifikasi optimistik.
Model ini mewakili kemajuan signifikan dalam infrastruktur. Berbeda dengan mekanisme terpusat yang mengandalkan penerbitan token atau validator multi-sig, Orbiter Finance menggunakan model pembuat desentralisasi yang tidak bergantung pada proses cover yang rumit untuk efisiensi dan stabilitas. Dengan mengintegrasikan teknologi ZK-SPV, platform ini menawarkan sistem yang lebih aman, dapat diskalakan, dan minim kepercayaan, yang memungkinkan transfer aset yang lebih lancar di seluruh ekosistem blockchain.
2.3. Kecepatan dan Tarif Biaya yang Kompetitif
Orbiter Finance menawarkan kecepatan transaksi terdepan di industri, dengan transfer lintas chain yang terproses dalam waktu 10 hingga 20 detik—sebuah keuntungan signifikan dibandingkan dengan layanan bridge lainnya. Keunggulan kecepatan ini didorong oleh teknologi ZK-SPV dan mekanisme transfer yang disederhanakan, yang meminimalkan jumlah konfirmasi blok yang dibutuhkan untuk eksekusi.
Selain kecepatan, Orbiter Finance menunjukkan efisiensi biaya yang sangat baik, terutama untuk transfer L2. Dengan meminimalkan pemanggilan smart contract, platform ini mengurangi konsumsi gas untuk bridging ETH menjadi sekitar 21.000, dan jauh lebih rendah dibandingkan dengan bridge lainnya yang mengonsumsi antara 120.000 hingga 450.000 gas per transaksi. Meskipun demikian, struktur biaya Orbiter Finance tidak selalu lebih unggul di semua jalur. Dalam kondisi pasar tertentu dan untuk jalur transfer spesifik, biayanya bisa lebih tinggi dibandingkan dengan pesaing.
3. Vizing, Visi dari Orbiter Finance
Orbiter Finance bertujuan untuk lebih dari sekadar menyediakan layanan bridge dengan memperluas interoperabilitas dalam lingkungan yang berfokus pada Layer 2 (L2). Solusi antar chain biasa umumnya hanya berfokus pada transfer aset, namun dengan berkembangnya ekosistem blockchain, permintaan untuk pengiriman pesan dan transmisi data semakin meningkat.
Perubahan ini dapat diibaratkan seperti pengembangan infrastruktur perkotaan, yang bergeser dari sekadar jalan menuju penyertaan jaringan komunikasi dan sistem utilitas. Misalnya, aplikasi DeFi di satu chain mungkin perlu memanggil oracle harga dari chain lain atau mengeksekusi transaksi berdasarkan peristiwa spesifik yang terjadi di tempat lain. Namun, sistem bridge yang ada saat ini seringkali terbatas dalam menangani interaksi data lintas chain dengan efisien.
Untuk mengatasi hal ini, Orbiter Finance telah mengembangkan Vizing, sebuah jaringan Ethereum Layer 2 berbasis ZK yang dirancang untuk mendukung pengiriman pesan on-chain dan transfer data cross-chain. Vizing memungkinkan pergerakan aset dan data yang lebih cepat dan efisien memanfaatkan ZKPs untuk verifikasi data.
Vizing memiliki dua kekuatan inti. Pertama, Vizing Account Abstraction (VAA) memungkinkan pengguna untuk mengelola beberapa jaringan Layer 2 dengan satu akun, yang meningkatkan kenyamanan dan efisiensi. Kedua, Vizing Environment Layer (VEL) menyediakan lingkungan eksekusi yang konsisten di seluruh Layer 2, memungkinkan pengembang untuk menerapkan aplikasi di berbagai rantai dengan satu implementasi.
Vizing saat ini fokus untuk mengatasi tantangan utama dalam interoperabilitas Layer 2. Untuk mendukung pertumbuhan ekosistem, program hibah diluncurkan tahun lalu sebagai langkah besar pertama dalam mendorong adopsi.
Salah satu contoh penting dari penerapan Vizing adalah Likwid, sebuah layanan berbasis Automated Market Maker (AMM). Likwid memungkinkan perdagangan derivatif yang sepenuhnya terdesentralisasi tanpa perantara terpusat. Diakui oleh Uniswap sebagai DeFi Innovation Champion, Likwid telah menciptakan lingkungan di mana derivatif dapat diperdagangkan tanpa memerlukan oracle atau pihak lawan.
Dengan memungkinkan komunikasi lintas chain dan berbagi data di luar sekadar transfer aset, Vizing mengatasi fragmentasi yang ada dalam ekosistem Layer 2. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperluas kegunaan infrastruktur blockchain, membangun dasar yang kokoh bagi aplikasi dunia nyata yang lebih luas dari teknologi blockchain.
4. Orbiter Finance: Ciptakan Ekosistem yang Lebih Cepat dan Tangguh
Tantangan Ethereum melampaui masalah fragmentasi likuiditas. Meskipun solusi L2 berkembang pesat, peningkatan skalabilitas dan performa Ethereum masih lambat. Kapasitas pemrosesan transaksi tetap terbatas, yang mendorong pengembangan jaringan tambahan. Namun, upaya ini tidak meningkatkan throughput secara fundamental.
Contohnya, ketika Pengguna A di Base mentransfer 1 ETH ke Pengguna B di Arbitrum, transaksi Ethereum L2 masih bergantung pada pembacaan data dan pembaruan status di Beacon Chain, yang menyebabkan bottleneck. Ini mirip dengan mengirim uang antara dua kota besar di mana semua transaksi harus diproses oleh bank sentral yang lambat, meskipun bank lokal (L2) semakin banyak.
Untuk mengatasi keterbatasan Ethereum, Orbiter Finance mengembangkan infrastruktur Omnichain yang memungkinkan komunikasi langsung antar rollup, mengurangi ketergantungan pada Ethereum L1. Infrastruktur ini memfasilitasi transfer aset dan pertukaran data antar jaringan blockchain tanpa hambatan, sambil meningkatkan efisiensi di seluruh ekosistem Ethereum.
Komponen utama infrastruktur ini mencakup:
Omnichain Wallet System: Akun terintegrasi yang mengurangi kebutuhan verifikasi L1, memungkinkan akses dana tanpa batasan jaringan.
Relayer Protocol: Protokol cross-shard yang memungkinkan transaksi langsung antar rollup tanpa melalui L1.
Liquidity Aggregation Layer: Sistem yang mengumpulkan aset dari berbagai jaringan dan mengalokasikannya dengan efisien.
Parallel Execution Contracts: Smart contract yang dapat diterapkan di seluruh rollup, menghilangkan kebutuhan untuk produk terpisah.
Dengan model ini, Ethereum L1 fokus pada keamanan, sementara L2 menangani eksekusi dan transaksi, menghilangkan bottleneck tanpa mengorbankan desentralisasi. Ini mirip dengan sistem keuangan di mana bank regional mengelola transaksi sehari-hari, sementara bank sentral mengawasi stabilitas
5. Visi yang Didasarkan pada Fondasi Kokoh
Orbiter Finance telah membangun dasar yang kuat dalam bisnis intinya dengan menawarkan integrasi chain yang cepat, infrastruktur teknis yang stabil, dan transaksi hemat biaya, menjadikannya penyedia bridge yang andal dengan basis pengguna aktif yang solid.
Perusahaan ini juga memiliki visi masa depan yang terperinci. Dengan mengidentifikasi tantangan skalabilitas utama dalam ekosistem L2, Orbiter mengembangkan solusi secara sistematis untuk mengatasinya. Berbeda dengan pesaing yang fokus pada visi jangka panjang, Orbiter memanfaatkan layanan yang sudah berjalan dan basis pengguna aktif untuk memperluas Vizing dan metodis memperluas ruang lingkup bisnisnya.
Pendekatan ini tidak hanya membantu Orbiter mengamankan pangsa pasar yang stabil di sektor bridge blockchain, tetapi juga menciptakan peluang pendapatan tambahan di pasar baru. Seiring perkembangan ekosistem L2 dan layanan DeFi, peran dan infrastruktur omnichain seperti Orbiter akan semakin krusial. Pengguna akan mencari cara untuk menggabungkan layanan pinjaman Arbitrum dengan efisiensi Optimism, atau memanfaatkan aset yang dijaminkan di Base untuk perdagangan di Scroll.
Seperti halnya keuangan tradisional yang berkembang melalui produk dan strategi kompleks, pergerakan aset cross chain dan strategi DeFi multi-layer akan semakin umum. Dengan percepatan perubahan ini, layanan jembatan dan infrastruktur omnichain akan menjadi komponen tak terpisahkan dalam ekosistem blockchain.
Namun, pemantauan berkelanjutan sangat penting untuk menilai stabilitas layanan Vizing, terutama karena Likwid masih di tahap awal dan membutuhkan adopsi lebih lanjut. Perlu dicatat bahwa ada kesenjangan antara visi dan eksekusi, jadi penting untuk terus memantau implementasi roadmap
🐯 Lainnya dari Tiger Research
Telusuri lebih lanjut laporan yang relevan dengan topik ini.
The Great Era of RaaS: Caldera Opens a New Age of Exploration
Lumoz: Decentralized Compute Infrastructure for the Era of AI, ZK & RaaS
Disclaimer
Laporan ini disusun berdasarkan sumber yang dianggap dapat dipercaya. Namun, kami tidak memberikan jaminan, baik secara eksplisit maupun implisit, atas keakuratan, kelengkapan, atau kesesuaian informasi yang disajikan. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul akibat penggunaan laporan ini atau isinya. Kesimpulan dan rekomendasi dalam laporan ini didasarkan pada informasi yang tersedia pada saat penyusunan dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Semua proyek, estimasi, prediksi, tujuan, opini, dan pandangan yang dinyatakan dalam laporan ini dapat berubah tanpa pemberitahuan dan mungkin berbeda atau bertentangan dengan pendapat pihak lain atau organisasi lain.
Dokumen ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai saran hukum, bisnis, investasi, atau perpajakan. Referensi terhadap sekuritas atau aset digital dalam laporan ini hanya bersifat ilustratif dan tidak merupakan rekomendasi investasi atau penawaran layanan konsultasi investasi. Materi ini tidak ditujukan untuk investor atau calon investor.
Ketentuan Penggunaan
Tiger Research mengizinkan penggunaan wajar atas report yang telah disusun dan diterbitkan. 'Penggunaan wajar' adalah prinsip yang mengizinkan penggunaan sebagian konten untuk kepentingan publik, selama tidak merugikan nilai komersial materi tersebut. Jika penggunaan sesuai dengan prinsip ini, laporan dapat digunakan tanpa memerlukan izin terlebih dahulu. Namun, saat mengutip laporan Tiger Research, Anda diwajibkan untuk:
Menyebutkan dengan jelas 'Tiger Research' sebagai sumber.
Jika materi akan disusun ulang dan diterbitkan kembali, diperlukan persetujuan terpisah. Penggunaan laporan tanpa izin dapat mengakibatkan tindakan hukum.